Mahasiswa FISIP Unila Meninggal
Diduga Tewas karena Dicekoki Air, Makam Mahasiswa FISIP Unila Dibongkar untuk Autopsi
Polres Pesawaran membongkar makam Aga Trias Tahta (19), mahasiswa FISIP Unila yang tewas saat mengikuti diksar, Sabtu (26/10/2019).
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Daniel Tri Hardanto
"Awalnya kami tidak setuju diadakan seperti ini (autopsi). Tapi karena demi anak saya juga, siapa yang menyebabkan kematian anak saya, dia harus mendapatkan imbalannya," kata Denny di sela pembongkaran makam Aga.
Denny menuturkan, autopsi dilakukan dengan memeriksa kondisi tubuh korban bagian dalam.
Dengan begitu, dapat dibuktikan apakah korban memang benar meninggal karena dicekoki air alias digelonggong.
"Digelonggong itu pada saat dia dalam keadaan pingsan, diminumin air. Sampai tujuh ceting katanya," ungkap Denny.
Setelah itu, kata dia, korban dipukul pipinya.
Akhirnya keluar air berwarna kuning dari mulut korban lalu pingsan dan tidak bergerak lagi.
Menurut Denny, pelaku telah mengaku mencekoki korban dengan air.
Tapi, pengakuan itu belum diperkuat bukti.
Untuk itulah jenazah korban diautopsi.
• BREAKING NEWS - Polisi Ungkap Peran 17 Tersangka Kasus Mahasiswa FISIP Unila Meninggal Saat Diksar
17 Tersangka
Sebelumnya, Polres Pesawaran akhirnya menetapkan 17 mahasiswa FISIP Unila sebagai tersangka kasus kematian Aga Trias Tahta (19).
Aga Trias Tahta merupakan mahasiswa FISIP Unila yang meninggal saat mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) UKM Cakrawala, Minggu, 29 September 2019 lalu.
Kapolres Pesawaran AKBP Popon Ardianto Sunggoro mengatakan, ada 19 orang yang diperiksa oleh penyidik.
Sebanyak 17 orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.
Popon mengatakan, 17 orang yang ditetapkan sebagai tersangka memiliki peran masing-masing.