Heboh Anggaran Lem Aibon dan Pulpen di Pemprov DKI, Asal Susun hingga Anies Salahkan Sistem
Heboh Anggaran Lem Aibon dan Pulpen di Pemprov DKI, Asal Susun hingga Anies Salahkan Sistem
Sementara data itu harus diunggah dalam sistem e-budgeting sebelum akhir Juli 2019.
"Iya asal pilih," kata Sudarman.
Pejabat Pemprov DKI mencla-mencle
1. Sekretaris Dinas sebut salah ketik
Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati mengomentari viralnya a anggaran untuk pembelian lem Aibon sebesar Rp 82,8 miliar.
"Ini sepertinya salah ketik, kami sedang cek ke semua komponennya untuk diperbaiki, " kata Susi Nurhati saat dihubungi di Jakarta, Selasa (29/10/2019) malam, seperti dikutip Antara.
Susi menyatakan, dalam usulan anggaran dinas melalui Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kota Jakarta Barat itu, item yang diusulkan berupa kertas dan tinta saja.
Ia juga kembali menegaskan tidak ada pengajuan anggaran untuk pembelian lem aibon.
2. Plt Kepala Dinas sebut tak ada anggaran lem
Namun, pernyataan ini nyatanya tidak sinkron dengan pernyataan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat.
Pada Rabu (30/10/2019) di Kantor DPRD Jakarta, Syaefuloh mengatakan, tidak ada anggaran Rp 82,8 miliar untuk pembelian lem Aibon dalam program belanja alat tulis kantor 2020.
“Terkait dengan anggaran Aibon, saya sudah coba sisir, insya Allah tidak ada anggaran Aibon sebesar Rp 82,8 miliar tersebut," ujar Syaefuloh.
Syaefuloh menuturkan, anggaran Rp 82,8 miliar merupakan anggaran sementara yang dimasukkan ke dalam sistem e-budgeting DKI Jakarta.
Anggaran itu adalah anggaran alat tulis kantor seluruh sekolah di Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat.
Namun, anggaran tersebut kemudian disisir kembali oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Anggaran tersebut kemudian direvisi menjadi Rp 22,7 miliar untuk alat tulis kantor di seluruh sekolah di Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat.
"Belanja alat tulis kantor yang di situ ada komponen Aibon disampaikan Rp 82 miliar, sebenarnya alat tulis kantor seluruh sekolah itu hanya Rp 22 miliar," kata Syaefuloh.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/heboh-anggaran-rp-828-m-untuk-beli-lem-aibon-disdik-dki-jakarta-buka-suara.jpg)