Tribun Lampung Tengah
Dilirik Tokopedia, 3 Siswi SMKN 2 Terbanggi Besar Ciptakan Tiwul Bercita Rasa Tinggi
Ketiganya pun didapuk menjadi juara dalam ajang Begawi Kuliner 2019 di Universitas Lampung beberapa waktu lalu.
Penulis: syamsiralam | Editor: Daniel Tri Hardanto
Bukan dari bahan pewarna kimia, melainkan warna yang didapat juga dari bahan makanan sehat.
"Untuk tiwul sehat warna, ada tiga warna yaitu hijau, magenta dan ungu. Warna magenta dari bahan wortel. Sementara ungu dari buah naga dan hijau dari sawi. Proses memasaknya hanya dikukus," ujarnya.
Untuk bumbu tiwul bambu bakar dan tiwul sehat warna, kata Suci, berbahan dasar sama antara lain bawang, cabai, dan kaldu. Proses membakar dan memberi warna pada tiwul ujarnya untuk menambah cita rasa dan supaya konsumen tidak bosan.
Ketiganya mengatakan akan terus berkreasi dengan kuliner berbahan dasar tiwul.
Terkait tawaran pengusaha supaya mereka membuka usaha sendiri di Bandar Lampung, mereka akan mempertimbangkan itu setelah lulus ujian sekolah.
"Kalau ditanya mau apa tidak (diberi modal usaha), kami pasti mau. Tapi sekarang kan masih belajar, kalau sudah lulus mungkin kami mau langsung bekerja (berwirausaha) di Bandar Lampung atau di luar kota. Kami juga sangat senang karena Tokopedia juga mau memasarkan produk kami," kata Putri.
Joko Raharjo selaku guru pembimbing menerangkan, meski secara kejuruan ketiganya adalah arsitektur, dalam mata pelajaran sekolah memberikan studi tentang produk kreatif kewirausahaan (PKWU) kepada para siswa.
"Kurikulum sekolah menitikberatkan pada proses kreasi siswa. Kebenaran ketiganya ini (suka) ke kuliner. Jadi siswa tidak harus belajar tentang arsitektur hanya karena mereka mengambil jurusan aristektur," ujar Joko.
Seluruh proses pembuatan hingga pemilihan bahan baku kuliner yang ketiga siswinya buat, kata Joko, sepenuhnya merupakan hasil kreasi mereka.
Ia hanya bertugas memberikan arahan dan bimbingan tentang nilai gizi dan kandugan vitamin dari pemilihan bahan makanan yang diciptakan.
Kepala SMKN 2 Terbanggi Besar Yos Devera mengatakan, terkait kuliner hasil kreasi ketiga siswanya yang juara di tingkat Provinsi Lampung, sekolah akan mendaftarkan ke BBPOM Bandar Lampung.
Tak hanya itu, sekolah juga akan memfasilitasi ketiganya dalam membuat produks panganan yang mereka hasilkan.
Sejauh ini, kata Yos Devera, kuliner tiwul bakar dan warna yang dibuat oleh Putri Noviani dkk mendapat antusiasme dari masyarakat yang hadir di ajang Begawi Kuliner Unila 2019 beberapa waktu lalu.
"Produk mereka diaparesiasi, sehingga habis saat kita buka stan di sana (Unila) beberapa waktu lalu. Alhamdulillah juga ada pengusaha yang mau memberikan modal dan buat mereka membuka kafe di Bandar Lampung," katanya, Minggu (3/11/2019).
• Program KKN-PPM UM Metro Berikan Alat Produksi Tiwul kepada KWT Enggal Mukti Lampung Tengah
Untuk saat ini, produk tiwul diproduksi berdasarkan permintaan pembeli saja.
Setelah diberikan hak paten dan uji laboratorium BPOM, Yos Devera mengaku siap memproduksi tiwul yang sudah dikemas dalam bentuk plastik kedap udara itu ke pasaran.
"Jadi SMK saat ini tidak hanya lulus mencari kerjaan saja, tapi mereka juga dibuat bisa membuka lapangan usaha mandiri, sesuai dengan moto SMK yaitu Bisa dan Hebat," pungkasnya. (Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)