Tribun Bandar Lampung
Angin Kencang Buat Nelayan di TPI Lempasing Merugi hingga Ratusan Juta Rupiah
"Gak menentu sih, tapi kalau cuacanya normal, biasanya Rp 100 juta itu dapat, kalau cuaca begini (Angin Kencang) agak sulit," jelas Abdul Manaf.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kencangnya angin yang melanda di beberapa wilayah di Lampung, membuat para Nelayan TPI Bandar Lampung tidak melakukan aktivitas melaut seperti biasanya selama satu bulan terakhir.
Seperti Nelayan yang bernama Abdul Manaf (42) dan Ubet (30).
Abdul Manaf seorang Nelayan mengaku, tidak bisa melakukan aktivitas melautnya untuk menangkap ikan karena Angin Kencang.
Angin Kencang beberapa bulan terakhir ini membuat kapal yang digunakannya tidak bisa berlayar.
"Selama Angin Kencang ini, kami jarang melaut, paling tidak kami berangkat cari ikan sepuluh hari sekali," ujar Abdul Manaf saat ditemui Tribunlampung.co.id, di TPI Lempasing, Sabtu (16/11/2019).
Menurut Abdul Manaf, derasnya angin membuat para Nelayan urung melaut karena memikirkan keselamatan diri.
• Angin Kencang Robohkan Los Pasar di Lampung Utara, Begini Awal Mula Kejadiannya
Terlebih lagi, lanjut Abdul Manaf, saat ini gelombang tidak menentu, karena masih dalam masa musim pancaroba.
"Kalo anginnya deras, ya gak berani kami, jadi sekarang ya masih lihat-lihat dulu cuacanya. Kalo normal ya jalan lagi (melaut)," ujar Abdul Manaf.
Meski demikian, menurut Abdul Manaf, tak semua Nelayan berhenti melaut dalam kondisi Angin Kencang seperti sekarang ini.
"Tapi, ada saja yang nekat berlayar, kalau terasa Angin Kencang, biasanya singgah ke pulau- pulau untuk berlindung," imbuh Abdul Manaf.
Abdul Manaf menyatakan, jika cuaca normal seperti biasanya, hasil tangkapan ikan yang didapat Nelayan, bisa sampai ratusan juta.
Namun, lanjut Abdul Manaf, dengan cuaca yang saat ini, banyak Angin Kencang membuat para Nelayan sedikit terhambat mendapatkan penghasilannya.
"Gak menentu sih, tapi kalau cuacanya normal, biasanya Rp 100 juta itu dapat, kalau cuaca begini (Angin Kencang) agak sulit," jelas Abdul Manaf.
Hal senada juga diungkapkan oleh Nelayan lainnya, Ubet (30).
Ubet mengatakan, kondisi cuaca Angin Kencang yang melanda beberapa bulan terakhir membuat para Nelayan memilih untuk berlabuh.