Tribun Bandar Lampung

Angin Kencang Buat Nelayan di TPI Lempasing Merugi hingga Ratusan Juta Rupiah

"Gak menentu sih, tapi kalau cuacanya normal, biasanya Rp 100 juta itu dapat, kalau cuaca begini (Angin Kencang) agak sulit," jelas Abdul Manaf.

Penulis: kiki adipratama | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama
Angin Kencang Buat Nelayan di TPI Lempasing Merugi hingga Ratusan Juta Rupiah 

Sebab, Angin Kencang dapat membuat gelombang laut menjadi lebih besar dan berakibat buruk bagi Nelayan.

4 Bulan Nelayan Lempasing Jarang Melaut, BMKG Imbau Nelayan Waspada Angin Kencang

"Sekarang lagi pada berlabuh, kadang kalau lagi berlayar anginnya kencang pasti berhenti di pulau, bahaya kalau gelombang laut lagi besar," kata Ubet.

Kondisi cuaca yang tidak dapat dipastikan kapan kembali normal ini, kata Ubet, membuat para Nelayan hanya bisa berharap.

"Bila sedang tidak melaut ya kami begini, banyakin berdoa aja," tutur Ubet.

Imbauan BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung mengimbau kepada Nelayan untuk waspada dengan kondisi Angin Kencang yang berdampak gelombang tinggi di lautan.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudi Harianto mengungkapkan, kondisi Angin Kencang ini berpengaruh terhadap kondisi gelombang laut.

"Kondisi Angin Kencang Ini berpengaruh pada gelombang laut. Jadi bagi Nelayan tradisional yang menangkap ikan untuk waspada dan hati-hati," kata Rudi Harianto, Kamis (17/11/2019) sore.

Dari data yang terpantau, lanjut Rudi Harianto, pihaknya sudah mengeluarkan peringatan waspada di Selat Sunda bagian Selatan dan Samudra Hindia Barat Lampung.

 345 Nelayan di TPI Lempasing Terima Bantuan Paket BBG Senilai Rp 8 Juta dari Kementerian ESDM

"Kami prakirakan tinggi gelombang 2,5 hingga 4 meter," ungkap Rudi Harianto.

Bagi Nelayan yang menggunakan perahu kecil atau Nelayan tradisional, kata Rudi Harianto, patut waspada, berbeda dengan Nelayan kapal besar mungkin sudah menjadi hal biasa.

Nelayan di Lempasing Tidak Melaut 4 Bulan

Nelayan TPI Bandar Lampung mengaku sudah 4 bulan tidak melakukan aktivitas melaut seperti biasanya disebabkan Angin Kencang yang melanda di beberapa wilayah di Lampung.

"Selama 4 bulan ini Nelayan jarang melaut paling tidak kami berangkat cari ikan seminggu sekali atau dua kali, saja tergantung angin," kata salah seorang Nelayan Acung Komari (27) ditemui di TPI Lempasing, Kamis, 7 November 2019.

Menurut Acung Komari, bila angin sedang kencang, para Nelayan urung melaut karena memikirkan keselamatan mereka.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved