Berita Tribun Lampung Terpopuler Selasa 19 November 2019 - Pencuri Modus Pecah Kaca Ditembak
Ada pula berita Kapolri berang lihat Kapolres ngobrol saat dirinya memberi pengarahan.
Penulis: Daniel Tri Hardanto | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Simak berita Tribun Lampung terpopuler Selasa 19 November 2019 di portal Tribunlampung.co.id.
Berita Tribun Lampung terpopuler Selasa 19 November 2019 di portal Tribunlampung.co.id di antaranya tentang pelaku pencurian modus pecah kaca dapat hadiah tembakan dari polisi.
Ada pula berita Kapolri berang lihat Kapolres ngobrol saat dirinya memberi pengarahan.
Ini 5 berita Tribun Lampung terpopuler Selasa 19 November 2019 di portal Tribunlampung.co.id:
1. BREAKING NEWS - Pelaku Pecah Kaca Dapat Hadiah dari Polisi, Kapolsek: Dia Berusaha Rebut Senjata
Melawan saat ditangkap, satu tersangka pencurian dengan pemberatan (curat) dihadiahi timah panas oleh anggota unit Reskrim Polsek Sukarame.
• Berita Tribun Lampung Terpopuler Minggu, 17 November 2019, Sikap Limbad saat Bertemu Raja Preman
• Berita Tribun Lampung Terpopuler Sabtu, 16 November 2019, Tukul Arwana Diajak Olahraga di Atas Kasur
Tersangka diketahui bernama Firman Supriyadi (29) warga Kelurahan Sepang Jaya, Labuhan Ratu, Bandar Lampung.
Pelaku sendiri diamankan oleh unit Reskrim Polsek Sukarame di kontrakannya di Jalan Perintis Kelurahan Way Dadi Baru, Sukarame, Senin, 18 November 2019.
Kapolsek Sukarame AKP Poeloeng Arsa Sidanu mengatakan, pelaku curat dengan modus pecah kaca.
"Jadi pelaku melakukan pencurian dengan mengincar mobil lalu memecah kacanya dan menguras barang berharga," ucap Poeloeng Arsa Sidanu, Selasa, 19 November 2019.
Poeloeng Arsa Sidanu menuturkan, pelaku terpaksa dilakukan tindakan tegas terukur lantaran melakukan perlawanan saat ditangkap.
2. Betapa Berat Seleksi Masuk Kopassus, 3.900 Prajurit Tak Layak Sandang Baret Merah hingga Menangis
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) adalah pasukan elite TNI AD yang tak main-main. Dalam sejarah Kopassus, 3.900 prajurit baret merah pernah dinyatakan tidak lulus tes hingga harus dilakukan seleksi ulang.
Itu membuktikan bahwa seleksi TNI dalam menggembleng anggotanya untuk menjadi prajurit andal tidaklah main-main.
Seleksi, latihan dan ujian yang dilakukan harus benar-benar memenuhi standar meskipun berat.
Dari ribuan orang yang ikut seleksi, ternyata lebih banyak yang tidak lolos daripada yang lolos.
Dilansir dari buku 'Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando', karya Hendro Subroto, saat itu Kopassus memang tengah melakukan perampingan organisasi besar-besaran, sehingga diadakan seleksi yang berat.
Seleksi yang berat itu membuat prajurit kopassus yang awalnya 6.400 orang, berkurang menjadi 2.500 orang. Sehingga ada sekitar 3.900 prajurit yang tak lulus.
3. Kapolri Berang Lihat Kapolres Ngobrol saat Dirinya Beri Arahan, Berujung Sanksi Pencopotan
Kapolri Jenderal Idham Aziz berang melihat kelakuan anggotanya.
Idham marah saat melihat salah satu kapolres asyik ngobrol ketika dirinya sedang memberi arahan.
Idham langsung menegur kapolres tersebut.
Bahkan Idham langsung mengeluarkan perintah di tempat mencopot sang kapolres dari jabatannya.
Ini terjadi saat Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz memberi arahan dalam rapat resmi nasional apel kesiagaan Kesatuan Wilayah (Kasatwil) 34 Kapolda dan 600-an Kapolres se-Indonesia di Depok, Jawa Barat, saat HUT Brimob, Kamis (14/11/2019) lalu.
Kapolres Kampar Provinsi Riau, AKBP Asep Darmawan yang ditegur terbuka oleh Kapolri.
Empat hari kemudian, Asep resmi dicopot dari jabatan yang baru dua bulan dia emban.
Surat perintah pencopotan Asep oleh Kapolri turun dengan nomor telegram; ST 3094 IX KEP 2019, tertanggal Senin 18 November 2019.
• Polisi Ungkap Motif Tewasnya 2 Makelar Sapi di Lampung
4. Terungkap Motif Warga Lampung Sajikan Kopi Maut pada 2 Tamunya
Mulyadi (33), pelaku pembunuhan dua agen sapi di Lampung Tengah, Provinsi Lampung, mengaku membunuh karena kesal kepada korban, Nursodik (35), yang selalu mangkir saat ditagih utang sebesar Rp 5 juta.
Utang itu, kata Mulyadi, sudah hampir setahun belum dibayar oleh Nursodik.
Menurutnya, utang tersebut terkait urusan jual-beli sapi.
Warga Kampung Bumi Rahayu, Lampung Tengah, itu mengatakan, penagihan terakhir dia lakukan lima hari sebelum pelaku membunuh Nursodik dan Sukirno (38) di rumahnya.
“Saya tagih utang dia, Rp 5 juta, urusan jual-beli sapi. Sudah satu tahun belum dibayar. Alasannya tidak ada (uang),” kata Mulyadi saat ekspos kasus di Mapolres Lampung Tengah, Selasa (19/11/2019).
Sepulang dari rumah Nursodik di Kampung Rantau Fajar, Lampung Timur, Mulyadi membeli racun merek Thimex sebanyak empat bungkus.
5. Ternyata, Ledakan di Halaman Kantor Kejari Kota Parepare Sudah Diprediksi Perwira Polisi Ini
Warga di sekitar Kantor Kejaksaan Negeri Kota Parepare, Sulawesi Selatan, mendadak dikejutkan dengan suara ledakan.
Ledakan yang terjadi di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 November 2019, terdengar hingga radius 1 kilometer itu, berasal dari detonator yang dicor.
Tetapi, ternyata, ledakan detonator yang terjadi tersebut sudah diprediksi sebelumnya oleh seorang perwira polisi.
Terjadi ledakan di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa (19/11/2019).
Eks Kapolres Parepare, AKBP Alan Gerrit Abbas mengatakan, pihaknya sudah jauh-jauh hari memprediksi bahwa detonator yang ditanam dengan dicor di halaman belakang kantor suatu saat bakal meledak.
Perwira yang kini menjabat sebagai Wakil Direktur Lantas Polda Sulawesi Utara mengaku saat itu, tahun 2015, kepolisian tidak dilibatkan dalam pemusnahan 15.000 detonator.
Demikian berita Tribun Lampung terpopuler Selasa 19 November 2019.
• Berita Tribun Lampung Terpopuler Jumat 15 November 2019 - Peresmian Tol Terpeka oleh Jokowi
(Tribunlampung.co.id/Daniel Tri Hardanto)