Sekeluarga Tewas Keracunan Asap di Dalam Rumah, Musibah Banjir di Jakarta Berujung Maut

Kasus empat orang sekeluarga tewas di dalam rumah karena asap terjadi di Pulogadung, Jakarta Timur.

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Jasad sekeluarga tewas akibat keracunan asap buangan genset di dalam rumah saat hendak dibawa keluar dari Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (3/1/2020). 

"Jasadnya sudah pembusukan lanjut, perkiraan meninggal sudah lebih dari 12 jam. Diduga mereka dalam keadaan tidur dan tidak sadar menghirup CO," ujarnya.

Dia tak bisa memastikan apakah keempatnya sempat bangun karena tersedak gas CO atau tidak karena keluarga menolak diautopsi.

Sementara untuk mengetahui para korban sempat tersedak atau tewas dalam keadaan tidur, pemeriksaan dalam atau autopsi perlu dilakukan.

"Kalau dalam keadaan sadar pasti batuk-batuk."

"Untuk mengetahui mereka terbangun dan batuk-batuk atau tidak perlu dilihat jalur pernafasannya lewat autopsi," tuturnya.

Keseharian korban

Terungkap, keseharian Mahmudi sebelum tewas sekeluarga karena keracunan asap genset di Pulogadung, Jakarta Timur.

Keseharian Mahmudi itu diungkap oleh tetangganya, Ade (30).

Mahmudi yang ditemukan tewas di kediamannya pada Kamis (2/1/2020) malam ternyata memiliki niat untuk pulang kampung.

"Dia bilang kalau ingin tinggal di Kampung saja, bawa anak istri dan nggak mau di Jakarta lagi. Eh beneran dia ke 'Kampung' sekarang," ucap Ade.

Ade menilai, niat korban pulang kampung karena dagangannya tak laku saat musim hujan seperti sekarang.

Mahmudi yang berjualan arum manis dan mainan itu kesulitan untuk berdagang.

"Karena sekarang musim hujan susah jualan. Dia keliling pakai gerobak sama jualan mainan, kalau hujan susah, jadi nggak laku," imbuh Ade.

Lebih lanjut, Ade menjelaskan, keseharian Mahmudi dan keluarga yang dikenal baik.

Bahkan, Ade merasakan kebaikan sang almarhum dan keluarga.

"Di belakang rumah ada bengkel bajaj, dan banyak yang kerja di sana, kadang mereka ngasih makanan. Jadi, orangnya baik banget," imbuh Ade.

Selain itu, Ade memaparkan keseharian dua buah hati Mahmudi yang kerap kali bermain di belakang rumah yang bersebelahan dengan bengkel.

"Anak-anaknya juga sering main ke sini."

"Kadang nonton tv di belakang. Kita juga kaget (dengar kabar meninggal) padahal kemarin baru ketemu, sekarang sudah tak ada," tegas Ade.

Ade menuturkan, berdasarkan informasi yang didapatnya, Mahmudi dan keluarga akan dibawa ke kampung halaman mereka di Boyolali, Jawa Tengah dari RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Dapat kabar katanya langsung dibawa dari RS Polri ke Boyolali. Mau dimakamkan di sana sama keluarganya," papar Ade.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com

Penyebab empat orang sekeluarga tewas di dalam rumah karena keracunan asap terjadi di Pulogadung, Jakarta Timurdiketahui akibat buangan gas genset.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved