Kisah Tragis Peternak Ikan Way Rarem, Baru Tebar 10 Ton Ikan Langsung Mati
Inca mengatakan, kematian ikan mendadak tersebut menimbulkan kerugian yang jauh lebih besar dibandingkan tahun 2017 lalu.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Kematian ratusan ton ikan di Way Rarem, Kecamatan Abung Pekurun, Lampung Utara membuat para peternak merugi.
Ribuan ikan mati di keramba milik peternak di Bendungan Way Rarem, selama tiga hari beruntun, yakni sejak Rabu (1/1/2020) hingga Jumat (3/1/2020).
Inca, peternak ikan di Way Rarem, mengatakan, saat ini sudah tidak ada lagi ikan yang mati di kerambanya.
"Ikan mati tiga hari berturut-turut, mulai Rabu (1/1/2020) hingga Jumat (3/1/2020)," ujar Inca, Minggu (5/1/2020).
Inca mengatakan, kematian ikan mendadak tersebut menimbulkan kerugian yang jauh lebih besar dibandingkan tahun 2017 lalu.
• Ribuan Ikan Mati Diduga karena Gas Beracun, Petambak di Lampung Utara Rugi Miliaran Rupiah
• VIDEO Ratusan Ton Ikan Mati Mendadak di Keramba Way Rarem, Lampura
Saat itu, Inca mengaku hanya ikan di kerambanya yang mati.
Sementara tahun ini hampir semua peternak mengalaminya.
"Kalau jumlah petani ikan ada seratusan. Semua ikan milik petani mati," jelasnya.
Inca mengaku baru menebar bibit ikan nila dan emas sebanyak 10,8 ton.
Jumlah itu disebar ke delapan keramba.
"Satu kolam paling sisa 50 kilogram yang masih hidup ikannya," ujarnya.
Untuk mengantisipasi kematian ikan ke depan, ia berharap pemerintah membuat lubang di tengah bendungan.
"Seperti di Waduk Jatiluhur yang ada lubangnya," tutur Inca.
Inca memperkirakan ikan yang mati selama tiga hari lalu mencapai ratusan ton.
Di lokasi, tercium bau menyengat bangkai ikan.