Inilah 5 Senjata Perang Iran Paling Mematikan, Misil Khalij Pernah Bikin Pasukan AS Kabur
Sering disebut mesin pembawa kematian, misil yang ada di teluk Persia ini merupakan misil dengan bahan bakar padat, jangkauan jarak 300 km dengan muat
Penulis: Romi Rinando | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Iran baru saja menggempur pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak dengan belasan rudal balistik.
Gempuran Iran dilakukan untuk membalas dendam ke Amerika Serikat atas kematian Jenderal Qassem Soleimani beberapa waktu lalu.
Selasa sore, Iran melepaskan puluhan rudal balistik ke arah pangkalan militer Amerika Serikat di Irak.
Bersandi operasi Martir Soleimani, aksi Iran tersebut sebagai bentuk balasan ke Amerika Serikat.
Bukan tidak mungkin jika serangan balasan Iran ditanggapi Amerika Serikat dengan menyerang balik.
• Iran Bombardir Markas Pasukan AS di Irak
• Perbandingan Rudal Balistik Iran dengan Amerika Serikat (AS)
• Respons Serangan Iran, Donald Trump: Kami Punya Tentara Terkuat di Dunia
Maka bukan mustahil perang teluk akan kembali pecah
Jika dibandingkan, kekuatan keduanya sepertinya berat sebelah.
Dilansir dari National Interest, pada tahun 2015 militer Amerika telah menghabiskan dana total 2 kali GDP (Gross Domestic Product) Iran.
Meski begitu, Iran telah membangun militer kuat dengan janji doktrin 3 kemampuan: produksi misil balistik ekspansif, peperangan di laut, dan berpihak kepada grup militan non-pemerintah.
Karena ketiga doktrin ini muncul banyak sistem persenjataan yang menguatkan Iran sampai saat ini.
Namun ada 5 senjata terkuat yang patut ditakuti oleh pihak Amerika Serikat.
Berikut pembahasannya:
1. Misil Sejjil

Instrumen paling jelas dalam doktrin militer Iran adalah inventaris misil balistik, dengan yang paling terkenal adalah misil Sejjil yang didasarkan pada desain milik Korea Utara.
Sejjil - 1 dan Sejjil - 2 seharusnya paling, tetapi Sejjil - 1 adalah misil balistik dua tahap dengan jarak serangan capaian medium dan diuji pertama kali pada 2008 silam.
Keunggulan Sejjil - 1 dibandingkan misil balistik Shahab adalah bahan bakar padat, mampu mengurangi waktu peluncuran (karena dengan cepat meluncur sekaligus bergerak dengan cepat.