Pelayanan RSU Ryacudu Kotabumi Lumpuh
RSU Ryacudu Akan Bayarkan Insentif Dokter Spesialis, Ini Besarannya
Plt direktur RSU Ryacudu Kotabumi dr Syah Indra Husada Lubis mengaku di tahun ini, pihaknya akan membayarkan insentif bagi dokter spesialis.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.Co.Id, KOTABUMI - Pelaksana tugas (Plt) direktur RSU Ryacudu Kotabumi dr Syah Indra Husada Lubis mengaku di tahun ini, pihaknya akan membayarkan insentif bagi dokter spesialis.
Namun besarnya tidak sama dengan tahun lalu.
“Tahun ini insentif yang akan dibayar sebesar Rp 10 juta per dokter per bulannya,” kata dia, Senin 13 Januari 2020.
Pembayaran insentif dokter spesialis akan dibayarkan penuh, sesuai dengan arahan Pj Sekda Lampung Utara.
Walau jumlah nominalnya turun, bukan lagi Rp 15 juta per dokter perbulan.
“Tapi sudah seperti tahun 2018 nominalnya kembali Rp 10 juta perbulan perorang,” ujarnya.
Pernyataan dari Sekda juga sudah diserahkan kepada dokter spesialis, tinggal bagaimana respon mereka. Apakah tetap kembali bekerja besok, atau tidak, itu kembali kepada mereka.
• Pelayanan Poliklinik Lumpuh, Begini Tanggapan Pihak RSU Ryacudu Kotabumi
• BREAKING NEWS Pelayanan Poliklinik RSU Ryacudu Kotabumi Lumpuh, Pasien: Tidak Ada Dokter
• BREAKING NEWS Jadi Saksi Sidang Kasus Dugaan Suap, Sri Widodo Tak Hadir karena Sakit
• BREAKING NEWS Longsor di Kaliawi Rusak Rumah Warga, Tembok Hancur Dihantam Bongkahan Batu Besar
“Saya belum tahu apakah besok masih berlanjut tidak ada pelayanan atau sudah bekerja, kita lihat besok,” ucapnya.
Pelayanan Poliklinik Lumpuh, Begini Tanggapan Pihak RSU Ryacudu Kotabumi
Pelaksana tugas (plt) direktur RSU Ryacudu Kotabumi, dr Syah Indra Husada Lubis membenarkan jika ditempatnya yang dipimpin sedang tidak ada pelayanan.
“Baru hari ini tidak ada pelayanan di poliklinik RSUD Ryacudu Kotabumi,” jelasnya, Senin 13 Januari 2020.
Aksi ini diketahui setelah pihaknya mendapatkan surat dari dokter spesialis yang bertugas di rumah sakit Umum daerah Ryacudu Kotabumi.
Dalam surat tersebut disampaikan ada permintaan dari mereka, agar insentif tahun 2019 untuk dokter spesialis yang tidak dibayarkan penuh.
Ada juga yang belum dibayarkan pada tahun 2018.
Permintaan tersebut langsung diserahkan kepada Pejabat Sekretaris Daerah Lampung Utara.
“Suratnya sudah saya kasih ke pak Sekda,” katanya.
Di tahun 2019, anggaran insentif bagi seorang dokter Spesialis sebesar Rp 15 juta perbulan.
Sedangkan di tahun 2018 Rp 10 juta perbulan.
Jumlah dokter spesialis di RSUD Ryacudu sebanyak 18 orang.
Kemudian, permintaan lainnya mereka tidak melayani pasien di ruang rawat jalan serta ruang Unit Gawat Darurat (UGD).
Tetapi di UGD, sebagai rumah sakit umum Daerah harus tetap melayani pasien.
“Jadi ketika ada kegawatdaruratan, tentunya maka datang saja ke RSUD Ryacudu. Kami tetap melayani. Sehingga kegawatdaruratan bisa ditangani dulu di rumah sakit ini,” jelasnya seraya mengatakan untuk perawatan rujukan dikembalikan kepada pasien.
Hasilnya, kata Indra pihaknya tidak bisa memenuhi tuntutan tersebut.
Ini berdasarkan pernyataan dari Pj Sekda, dimana tahun anggaran lalu, tidak bisa dibebankan di tahun anggaran 2020 ini.
Pasien Kecewa
Diketahui Pelayanan Poliklinik RSU Ryacudu Kotabumi lumpuh.
Di bagian pengambilan nomor pendaftaran serta nomor antrean terdapat pengumuman.
Bertuliskan 'Mohon maaf sementara untuk hari ini seluruh poliklinik RSUD Ryacudu tidak melayani rawat jalan'.
Bagi warga yang akan berobat tentunya bertanya apa penyebabnya perihal pengumuman tersebut.
Salah satunya Istiani (62) warga Kecamatan Sungkai Tengah.
Ia bersama dengan anaknya untuk mengecek kesehatannya di poliklinik penyakit dalam.
“Ini berarti tidak ada pelayanan pak. Mogok ya pak,” tanya perempuan berhijab hitam kepada seorang pegawai di tempat nomor antrean, Senin 13 Januari 2020.
Ia lantas bertanya kembali, kapan akan dibuka pelayanan di rumah sakit tersebut.
Pegawai tersebut lantas memberikan penjelasan, jika pelayanan belum dapat diketahui pasti akan buka kembali kapan.
Namun, pegawai setempat memberikan saran kepada mereka agar kembali lagi pada esok hari.
“Besok kembali kesini aja lagi bu,” kata pegawai tadi.
Istiani bahkan merasa kecewa atas pelayanan pada hari ini.
Sudah jauh jauh datang ke Kotabumi untuk berobat di RSUD Ryacudu Kotabumi, malah begini (tidak ada pelayanan).
“Jadi solusinya gimana pak. Selain disini berobat kemana lagi. Di tempat lain murah apa gak ya biayanya,” tanya Dia.
Keduanya lantas mengayunkan kakinya, beranjak pergi dari rumah sakit tersebut, dengan hampa tanpa mendapatkan pelayanan.
Tidak Ada Dokter
Pelayanan di Poliklinik RSU Ryacudu Kotabumi lumpuh.
Ini dikarenakan tidak ada layanan di tempat tersebut, Senin 13 Januari 2020.
Elvina (52) warga desa Candimas, ABUNG Selatan mengaku tidak mengetahui jika ada penghentian pelayanan sementara di Poliklinik RSUD Ryacudu Kotabumi.
Ia datang ke rumah sakit pelat merah tersebut untuk ke poli syaraf.
“Saya sudah datang ke sini gak taunya gak ada pelayanan. Ya terpaksa kembali lagi,” ujarnya.
"Baru pertama kali ini, ketika akan berobat tidak ada pelayanan di rumah sakit,"
Ia berencana akan mengecek kesehatannya.
Senada dikatakan Mansur (70) warga Kota Alam, Kotabumi selatan mengaku datang ke RSUD Ryacudu Kotabumi untuk berobat ke ruang syarat.
Ketika sampai, ia hanya ditemui oleh perawat.
“Tadi dibilang sama perawat tidak ada dokternya. Ya kecewa pastilah,” jelasnya.
Ketiadaan pelayanan ini, diterangkannya sudah dua kali terjadi, selama dirinya datang ke RSUD Ryacudu.
Yang pertama di tahun 2019 lalu, Ia juga datang berobat tidak ada dokternya, sama dengan hari ini.
Ia berharap kepada rumah sakit tidak seperti ini pelayanannya. (Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)