Nasib Pria Miskin Dilarang Kuburkan Jenazah Bayinya di Pemakaman Umum
Seorang pria miskin dilarang kuburkan jenazah bayinya yang baru lahir di pemakaman desa. Alasannya karena pria itu tak punya uang.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang pria miskin dilarang kuburkan jenazah bayinya yang baru lahir di pemakaman desa.
Alasannya karena pria itu tak punya uang.
Peristiwa itu kemudian dibagikan seorang warganet di media sosial (medsos) Facebook.
Hal tersebut membuat kisah itu kemudian viral di media sosial.
Dilansir World of Buzz pada Rabu (15/1/2020), seorang pengguna Facebook bernama Abam Botak mengunggah sebuah kisah tragis.
• Tak Sengaja Gores Mobil Mewah, Seorang Pria Miskin Tinggalkan Surat dan Buat Pemilik Tersentuh
• Gadis Cantik Kaya Raya Pacari Pria Miskin: Karena Pelukan Lebih Nyaman dari Setir Mobil
• Ibu Kandung Jadikan Bayinya Jaminan Utang, Berita Bohong Viral Bayi Diculik Akhirnya Terungkap
• Viral Sosok Jenderal Polisi Pakai Sandal Jepit dan Celana Digulung, Saya Hanya Orang Kampung
Dalam unggahannya tersebut, ia menceritakan tentang seorang pria miskin dari Sabah, Malaysia.
Pria yang tak diketahui identitasnya itu, disebut si pemilik akun, baru saja kehilangan bayinya yang baru lahir.
Namun, penduduk desa tempat pria itu tinggal tak mengizinkannya untuk kuburkan jenazah anaknya tersebut di lahan pemakaman mereka.
Alasannya, pria itu tak punya uang untuk bayar biaya pemakaman.
Ia juga tak memiliki surat-surat resmi.
Abam menuliskan, "Saya mencintai agama saya dan negara saya.
Ayah saya adalah Muslim Kadazan-Murutdan ibu saya dari suku Sungai.
Saya memiliki darah Sabah asli yang mengalir melalui nadi saya.
Saya menyukai kedamaian di negara kita, rasa persaudaraan, rasa keadilan dan saya mencintai umat manusia dan semua mahkluk Tuhan.
Itulah sebabnya saya langsung tertampar ketika melihat hal-hal yang seharusnya tak terjadi.
Pagi ini, seorang bayi yang baru lahir meninggal dunia."
Dalam unggahannya, Abam Botak lalu menceritakan kisah pria miskin tersebut segera mencari tanah pemakaman.
Hal tersebut guna segera kuburkan jenazah bayinya yang baru lahir tersebut.
"Ayahnya kemudian mencari tanah pemakaman serta imam untuk mengubur dan mengurus jenazah buah hatinya.
Namun, karena ia tak memiliki dokumen atau uang yang cukup, bayi itu tak diizinkan untuk dikubur di pemakaman di desa tempat mereka tinggal.
Oleh karena itu, bayi malang itu tak dapat dimakamkan di tempat pemakaman umum di desa tempat mereka tinggal."
Abam pun bertanya-tanya alasan penduduk tak membantu proses pemakaman tersebut.
Padahal, pria itu juga bagian dari mereka.
"Jika kita memikirkannya, mereka adalah Muslim, sesama saudara Muslim.
Berapa banyak tanah yang dibutuhkan untuk menguburkan seorang bayi kecil sampai mereka harus menolak untuk membantu pemakamannya," tambahnya.
Akhirnya, pria miskin itu harus menguburkan bayinya di Sim-sim, Sandakan.
"Terima kasih pada pengelola di Sim-sim karena mengizinkan bayi itu untuk dimakamkan di sana.
Hal tersebut adalah bukti bahwa dalam hati Anda masih memiliki rasa kemanusiaan.
Allah tidak akan bertanya dari negara mana Anda berasal.
Tetapi, Dia akan meminta pertanggungjawaban Anda sebagai seorang Muslim," pungkasnya.
Sungguh pengalaman yang sangat menyakitkan bagi pria miskin itu.
Diceritakan, ia harus luntang-lantung sambil menggendong bayinya yang telah meninggal.
Hal itu karena penduduk desa menolak untuk membantu memakamkan anaknya.
Sejak diunggah pada Selasa (14/1/2020), unggahan Abam telah disukai sebanyak 6,2 ribu pengguna.
Unggahan itu pun telah dibagikan sebanyak 2,6 ribu kali, serta mendapat lebih dari 800 komentar.
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com.
Seorang pria miskin dilarang kuburkan jenazah bayinya yang baru lahir di pemakaman desa lantaran tak punya uang.