Tribun Lampung Utara
Realisasi PAD Lampura Tahun 2019 Over Target, Tahun Ini Tetap Rp 23 Miliar
Target PAD di BPPRD Lampung Utara tahun ini tidak mengalami kenaikan dibandingkan dengan Tahun 2019, yakni sebesar Rp 23 miliar.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Target pendapatan asli daerah (PAD) di Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Lampung Utara tahun ini tidak mengalami kenaikan dibandingkan dengan Tahun 2019, yakni sebesar Rp 23 miliar.
“Target PAD tahun ini masih sama dengan tahun 2019, walaupun realisasi PAD yang kami kelola melampaui target yang telah ditetapkan,” terang Mikael Saragih, Kepala Badan BPPRD Lampura, Minggu, 19 Januari 2020.
Pencapian PAD, kata Mikael Saragih, yang dikelola BPPRD Lampura pada Tahun 2019 sebanyak Rp 25,5 miliar.
Sementara target, lanjut Mikael Saragih, sebesar Rp 23, 01 miliar, di mana jumlah yang sama untuk target Tahun 2020.
Realisasi PAD itu, lanjut Mikael Saragih, diperoleh dari 11 jenis pajak daerah yang dikelola oleh BPPRD.
• Jadwal Kapal Eksekutif Januari 2020 dan Cara Beli Tiket di Bakauheni Bayar Pakai e-Money
• Berita Tribun Lampung Terpopuler Sabtu, 18 Januari 2020, Istri Mengaku Selingkuh Depan Hakim
• BREAKING NEWS Siswa SD di Lampura Tewas Tenggelam di Kolam Renang Saat Ikut Ekskul Sekolah
• Wagub Nunik Hadiri Roadshow Pengembangan Kabupaten Layak Anak di Lampura
Di antaranya, pajak reklame yang terealisasi sebesar Rp 682 juta dari target sebesar Rp 594 juta.
Menurut Mikael Saragih, realisasi PAD yang dikelola BPPRD Lampura pada Tahun 2019 melampaui target alias over target.
Karenanya, terus Mikael Saragih, mulai Agustus tahun berjalan, dilakukan evaluasi terhadap realisasi dari target PAD.
Ketika realisasi sudah mendekati target, kata Mikael Saragih, dan potensi untuk menambah pundi PAD besar, maka target akan serta merta ditingkatkan.
Jumlah peningkatan tersebut, terang Mikael Saragih, karena ada penambahan sekitar Rp 3 miliar pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) perubahan.
"Yang ada penurunan itu dari lingkup OPD, seperti yang diketahui bersama beberapa pekerjaan fisik di PUPR tidak berjalan. Belum lagi banyak peralatan yang rusak, sehingga mengurangi sektor pendapatan asli daerah," beber Mikael Saragih.
"Kalau di dinas perdagangan tidak ada masalah, terbukti reliasasinya retribusinya mencapai lebih dari 96 persen,” jelasnya.
Menurut Mikael Saragih, untuk meningkatkan PAD pihaknya telah melakukan berbagi upaya.
Seperti yang belum lama ini dilaksanakan dengan pemasangan tapping box, untuk retribusi rumah makan, restoran dan hotel.
"Berbagai upaya kami laksanakan dalam meningkatkan potensi PAD. Seperti kemarin, ada 30 tapping box yang kami pasang."