Tribun Bandar Lampung

Gara-gara Sendok, Siswa SMAN 9 Diduga Jadi Korban Pemukulan Rekannya Saat Ikut Study Tour

Peristiwa tersebut terjadi saat peserta study tour akan makan malam di Rumah Makan daerah Sleman Yogyakarta.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Kompas.com/Ericssen
Ilustrasi pemukulan. Gara-gara Sendok, Siswa SMAN 9 Diduga Jadi Korban Pemukulan Rekannya Saat Ikut Study Tour 

Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - ANM siswa SMA Negeri 9 Bandar Lampung harus mendapatkan luka lebam di bagian matanya akibat mendapat bogem mentah dari rekan sekolahnya FRH.

Hal tersebut disampaikan oleh Kartika Wardani ibunda ANM saat ditemui awak media usai dipanggil oleh penyidik Polda Lampung, Rabu (22/1/2020).

Pengaduan yang dilakukan korban bernomor polisi STTP/B-1910/XII/2019/SPKT Polda Lampung.

Menurutnya sang anak menjadi korban pemukulan oleh siswa yang juga ikut study tour ke Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi saat peserta study tour akan makan malam di Rumah Makan daerah Sleman Yogyakarta.

HA Pukul Wanita 40 Tahun Pakai Golok lalu Rampas Sepeda Motor, Masalahnya Sepele

Wanita 40 Tahun Dipukul Golok di Rumah, Pelaku Pemukulan Kabur Bawa Motor Suniyah

Takut Ditembak, Begal di Trimurjo Serahkan Diri ke Polisi

PKL Digusur, Lahan PT Way Halim Rencananya Akan Dibangun Menjadi Mall

"Ceritanya itu anak saya mau makan dan ambil nasi tetapi lupa mengambil sendoknya," katanya.

Lalu pelaku tiba-tiba sudah ada di hadapan anaknya depan pintu dan berkata "ngapain lo melotot gua". 

"Kemudian anak saya langsung dipukul," kata Kartika menirukan suara anaknya tersebut.

"Saya mendapatkan informasi dari anak saya, dia mimisan setelah dipukul sama keponakannya kepala sekolah," katanya.

Diungkapkannya, pihak keluarga pelaku sudah datang ke rumahnya untuk meminta maaf.

Akan tetapi proses hukum harus tetap berjalan dan pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Sabtu lalu juga bertemu dengan pihak sekolah, dan manajemen sekolah cuma meminta diselesaikan secara kekeluargaan saja,"

Termasuk kerugian yang ditimbulkan agar sama-sama memaafkan dan jangan sampai ke ranah hukum.

Dari diagnosis dokter jika anaknya akan mengalami penyakit katarak pada usia 30 tahun atas kejadian pemukulan tersebut. 

"Pelaku harus mendapatkan sanksi dan keadilan ini harus ditegakan," tukasnya.

Makanya dirinya datang ke Polda Lampung ini untuk meminta kepada sekolah untuk memberikan sanksi kepada pelaku.

Karena jika tidak diberikan hukuman dikhawatirkan akan terulang lagi kejadian serupa dan banyak korban lainnya.

Terpisah, Ketua panitia studi tour SMAN 9 Bandar Lampung Bambang mengatakan kasus pemukulan dimungkinkan akibat salah sangka, sempat ditunju dan ditunju diam.

"Benar ini ada dan cuma saat itu saja, karena tempo hari juga rupanya antara kedua belah pihak sudah berdamai,"

"Ini kan namanya juga anak-anak dan ada salah sangka sedikit. Sudah dimediasi dan orangtuanya juga sudah saling ketemu memberikan keterangan," katanya.(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved