Sindikat Pencurian Mal di Lampung

Sindikat Pencuri asal Jabodetabek Gasak Susu hingga Sampo di MBK

Beberapa barang bukti yang diamankan, di antaranya, 1 unit mixer merek Philips, 6 kotak susu merek Diabetasol 1.000 gram.

Penulis: Muhammad Hardiansyah Kusuma | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Muhammad Hardiansyah Kusuma
Kapolsek Kedaton Muhammad Daud (kedua kanan) menunjukkan barang bukti yang diamankan dari sindikat pencurian di MBK, Rabu (22/1/2020). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kasus pencurian di Mal Boemi Kedaton (MBK), Bandar Lampung terungkap berkat rekaman kamera pengawas (CCTV).

Kapolsek Kedaton Muhammad Daud mengatakan, kasus ini bermula saat ada laporan adanya kehilangan barang di MBK.

Mendapat laporan tersebut, Polsek Kedaton melakukan penyelidikan.

Polisi bekerja sama dengan satpam Mal Boemi Kedaton untuk mengintai orang-orang yang keluar masuk tetapi tidak membeli.

Dari rekaman kamera pengawas di MBK, satpam mencurigai beberapa orang.

Bra Dimodifikasi, 5 Wanita dan 2 Pria asal Jabodetabek Mengutil di MBK

Sebelum Beraksi, Sindikat Pencurian Mal asal Jabodetabek Liburan ke Pasir Putih

Kakan Kesbangpol Lambar Disebut Pernah Ajak Stafnya Duel

Modus Pinjaman Fiktif, Manajer Koperasi Gelapkan Uang Rp 1 Miliar

Kali pertama, satpam mengamankan seorang wanita bernama Maria Goreti.

Saat diinterogasi, ia mengaku telah mengutil sejumlah barang di MBK.

Ia mengatakan tidak membeli barang-barang tersebut, tetapi mengambil alias mencuri.

"Berdasarkan pengembangan kasus, ibu tersebut diantar menggunakan mobil. Di dalam mobil terdapat empat orang wanita dan dua orang laki-laki. Sedangkan satu orang perempuan masih dalam pencarian pihak kepolisian," ujar Daud dalam ekspose di Mapolsek Kedaton, Rabu (22/1/2020).

Setelah gelar perkara, terungkap peran masing-masing tersangka.

"Ada yang mengawasi dan ada yang mengambil. Dua orang mengawasi, dua orang mengambil," tambahnya.

Sebagian barang bukti ditemukan di tempat jasa pengiriman.

Salah satu tersangka berperan juga menjual barang curian secara online.

Daud mengatakan, sedikitnya ada dua swalayan yang menjadi korban aksi pencurian.

"Pertama di Kota Bandar Lampung dan yang kedua di Pringsewu," tutur Daud.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved