Gaji Kasi Kesbangpol Lambar Tak Dibayar
Kakan Kesbangpol Lambar Sempat Nyaris Baku Hantam dengan Bawahan
Perselisihan yang melibatkan Kepala Kantor Kesbangpol Lampung Barat Muzakar dan stafnya juga diketahui PNS lainnya.
Penulis: Ade Irawan | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LIWA - Perselisihan yang melibatkan Kepala Kantor Kesbangpol Lampung Barat Muzakar dan stafnya juga diketahui PNS lainnya.
Muzakar disebut telah menahan gaji Kepala Seksi Kesbangpol Lampung Barat Merah Bangsawan selama lima bulan.
Salah satu pemicunya adalah saat Merah mengajukan izin karena mengantar anaknya operasi.
Tidak hanya itu, Muzakir juga diduga menantang Merah berkelahi.
Hal itu dibenarkan Kasubbag TU Kesbangpol Lambar Suroto.
• BREAKING NEWS Kepala Kesbangpol Lambar Angkat Bicara soal Penahanan Gaji Pegawainya
• Kasi Kesbangpol Lambar Mengaku Dapat Ancaman dari Atasannya
• Siswa SMPN 24 Bandar Lampung Bersihkan Sampah yang Masuk Kelas dan Musala Akibat Banjir
• Dissos Pringsewu Tangani Siswi SMP yang Hamil Digauli Ayah Tiri dan Tetangga
Suroto membenarkan saat itu Merah juga minta izin tidak masuk kepadanya melalui pesan WhatsApp.
"Dia izin sama saya lewat WhatsApp karena anaknya sakit, berikut foto anaknya. Tapi sudah saya hapus. Jadi memang benar itu. Tanggalnya saya sudah lupa," kata Suroto kepada Tribunlampung.co.id, Kamis (23/1/2020).
Suroto juga mengetahui peristiwa saat Muzakar memanggil Merah ke ruangannya.
Dalam kesempatan itu, kata Suroto, Muzakar tampak sangat emosi.
Bahkan, Suroto sempat melerai keduanya.
"Bang Merah saya bawa ke belakang. Nanti kita malu semua," jelas Suroto.
Menurut Suroto, keduanya nyaris baku hantam karena sama-sama terbakar emosi.
"Nyaris (berkelahi) itu, mungkin karena sama-sama emosi," tambahnya.
Di sisi lain, Suroto mengatakan bahwa ada kemungkinan Muzakar marah karena Merah Bangsawan sering terlambat dan pulang sebelum waktunya.
Diajak Duel
Kepala Kantor Kesbangpol Lampung Barat Muzakar disebut pernah mengajak duel anak buahnya.
Hal itu dikatakan Kepala Seksi Kesbangpol Lampung Barat Merah Bangsawan terkait dugaan penahanan gajinya selama lima bulan oleh Muzakar.
Dalam sebuah kesempatan, kata Merah, Muzakar pernah menantangnya berkelahi.
"Mau kamu sekarang apa? Saya tunggu di mana aja. Jangan coba-coba sama saya ya!" kata Merah menirukan ucapan Muzakar, Rabu (22/1/2020).
Sebelumnya Merah mengaku mendapatkan perlakuan tak manusiawi oleh Muzakar gara-gara tak masuk kerja.
Padahal, ia izin karena mendampingi anaknya yang akan menjalani operasi.
Penahanan gaji seorang staf di Kantor Kesbangpol Lampung Barat diduga berawal dari pengajuan izin.
Merah Bangsawan mengaku diperlakukan kurang pantas oleh atasannya.
Menurut Merah, semua berawal saat dirinya mengajukan izin tak masuk kerja kepada Kepala Kantor Kesbangpol Lambar Muzakar pada Juli 2019 lalu.
Merah minta izin tak masuk karena harus menemani anaknya yang akan dioperasi karena menderita penyakit kelenjar getah bening.
Sang anak menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Alimudin Umar, Liwa, Lampung Barat.
Merah mengaku permohonan izin itu disampaikan melalui pesan WhatsApp.
Tak lupa, ia melampirkan foto anaknya saat akan dioperasi di rumah sakit.
"Setelah tiga hari operasi, saya masuk kantor seperti biasa," ujar Merah kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (22/1/2020).
Saat itulah Merah dipanggil oleh Muzakar ke ruangannya.
Dengan nada penuh emosi, Muzakar menanyakan alasan Merah tidak masuk kerja.
Merah menceritakan kronologi terkait penyakit yang diderita anaknya sehingga tidak dapat menjalankan aktivitas di kantor.
Bukannya menunjukkan rasa simpati, terus Merah, Muzakar malah melontarkan kalimat yang kurang pantas.
"Kakan berbicara kasar kepada saya. Malah bicara di luar dari naluri seorang pemimpin, dengan nada begini, 'Saya tidak peduli anak kamu mau sakit atau sekarat'," kata Merah menirukan ucapan Muzakar.
Selain itu, Muzakar juga mengancam akan membekukan kegiatan Merah di kesbang.
"Semua kegiatan di kesbang tidak akan saya izinkan untuk dicairkan," tutur Muzakar seperti ditirukan Merah.
Tahan Gaji
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lampung Barat Muzakar diduga memalsukan laporan pertanggungjawaban (LPj) kegiatan dan menahan gaji stafnya selama lima bulan.
Pemalsuan LPj tersebut pada kegiatan sosialisasi bahaya radikalisme, terorisme, dan premanisme pada tahun 2019.
Kepala Seksi Kesatuan Bangsa Kesbangpol Lambar Merah Bangsawan mengaku gajinya ditahan oleh Muzakar sejak Agustus hingga Desember 2019.
Menurut Merah, penahanan gaji tersebut diduga ada kaitannya dengan kegiatan sosialisasi bahaya radikalisme, terorisme, dan premanisme.
Merah mengaku tidak pernah merasa melaksanakan kegiatan tersebut.
Ia juga tak menandatangani LPj kegiatan itu.
Alasannya, kata Merah, kegiatan itu tidak pernah dilaksanakan alias fiktif.
"Kegiatan itu setau saya tidak pernah dilaksanakan. Saya tidak terima tanda tangan saya dipalsukan untuk hal yang fiktif," ujar Merah kepada Tribunlampung.co.id via telepon, Rabu (22/1/2020).
Dalam kegiatan sosialisasi bahaya radikalisme, terorisme, dan premanisme, Merah ditunjuk menjadi pejabat pelaksana teknis kegiatan.
Tidak cukup dengan memalsukan tanda tangannya, Muzakar juga menahan gaji Merah selama lima bulan.
Bahkan, ia tidak pernah lagi dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tupoksinya.
"Di seksi kesbang saya tidak pernah lagi dilibatkan sesuai tupoksi saya," ungkap Merah.
"Faktanya, bukan hanya kegiatan yang diblok, gaji saja sudah lima bulan terhitung dari Agustus sampai Desember 2019 tidak pernah terima lagi," lanjut dia.
"Menurut Pega (Pega Yanti) selaku bendahara, gaji saya sudah di tangan Kakan. Disimpan sama Kakan dan tunjangan kinerja dinolkan," kata Merah.
Merah mengaku siap memberikan keterangan kepada jika dipanggil oleh penegak hukum.
Hingga berita ini diturunkan, Tribunlampung.co.id belum mendapatkan konfirmasi dari Kepala Kantor Kesbangpol Lambar Muzakar.
Saat dihubungi via telepon, Muzakar belum merespons. (Tribunlampung.co.id/Ade Irawan)