Ketua KPK Firli Bahuri Menjiwai Lagu Sewu Kutho Didi Kempot

Firli Bahuri Nyanyikan Lagu 'Sewu Kutho' dari Didi Kempot di acara Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia

Editor: taryono
TRIBUNNEWS/Irwan Rismawan
Ketua KPK Firli Bahuri - Ketua KPK Firli Bahuri Menjiwai Lagu Sewu Kutho Didi Kempot 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Komisaris Jenderal Polisi Firli Bahuri sempat menyanyikan lagu 'Sewu Kutho' yang ditulis dan dipopulerkan oleh penyanyi campur sari Didi Kempot.

Lagu itu ia nyanyikan pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia di Lemhanas, Jakarta, Jumat (17/1) lalu.

Firli tidak sembarangan memilih lagu itu.

Bagi Firli lirik lagu itu bagus dan sesuai kutipan dari penulis Boris Pasternak yang dia sukai.

"Man is born to live, not to prepare for life," ujar Firli dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Tribun Network di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (21/1) petang.

Pada kesempatan wawancara tersebut Firli Bahuri bercerita banyak hal.

Dari suasana batinnya saat sebagian orang menolak dia masuk KPK, makna sampai perjuangannya menjadi seorang anggota Polri.

Komentar Pedas BW untuk Ketua KPK Firli Bahuri: Jangan Sampai KPK Dipecundangi Satpam

Nama Ketua KPK Firli Bahuri Disebut dalam Kasus Suap Proyek Rp 132 Miliar di Muara Enim

Sehari setelah Sertijab, Ketua KPK Terpilih Firli Bahuri Naik Pangkat Jadi Jenderal Bintang Tiga

Irjen Firli Bahuri Resmi Jabat Kabaharkam, Ini Daftar Jenderal yang Serah Terima Jabatan Hari Ini

Kapolri Idham Azis Mutasi Ketua KPK Terpilih sebagai Kabaharkam, Irjen Firli Bahuri Naik Pangkat

Seperti apa cerita Firli kepada Tribun Network?

Berikut ini petikan wawancaranya.

Waktu di Lemhanas Bapak menyanyikan lagu Sewu Kutho yang dipopulerkan oleh Didi Kempot. Kenapa Bapak memilih untuk menyanyikan lagu itu?

Sewu Kuto itu saya pilih karena syairnya bagus. Misalnya ribuan kota dia sudah dilalui, jutaan hati juga sudah ditanyakan, tapi tidak ada yang pernah tahu. Kenapa konsep itu saya pakai?

Ada dalam sebuah buku yang ditulis oleh Boris Pasternak di situ disebutkan bahwa man is born to live, and not to prepare for life.

Itu maknanya adalah setiap orang yang lahir hanya untuk hidup, tapi tidak disiapkan untuk hidup dan kehidupannya.

Sehingga lagu itu syairnya cukup bagus.

Seandainya kau sudah mulia, saya juga rela. Kira-kira begitulah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved