Tribun Pringsewu

DPRD Geram, 44 Toko Mangkrak Tak Berisi dan Parkir Terminal Gading Rejo Tergenang Air Saat Hujan

Halaman parkir Terminal Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu berkubang ketika hujan deras mengguyur.

tribunlampung.co.id/r didik budiawan c
Komisi III DPRD Pringsewu meninjau toko yang ada di Terminal Gadingrejo terbengkalai karena terlalu sempit tidak ada pedagang yang minat. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Halaman parkir Terminal Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu berkubang ketika hujan deras mengguyur.

Genangan itu dikarenakan topografi lahan parkirnya lebih rendah dengan jalur jalan keluar dan masuk terminal setelah dicor.

Akibatnya hamparan lahan parkir tersebut memerlukan perbaikan dan dibuatkan saluran drainase.

"Setiap hujan menimbulkan genangan, akibatnya untuk membuang air kita gunakan alkon," kata Kepala UPTD Pengelola Sarana Perhubungan Dinas Perhubungan Kabupaten Pringsewu, Riduan Ahafid, Senin (27/1/2020).

Atas kondisi tersebut, Komisi III DPRD Pringsewu meninjau terminal tersebut. Ketua Komisi III DPRD Pringsewu Najaruddin didampingi enam orang anggotanya.

Yakni Aris Wahyudi, Joni Sapuan, Bambang Sugeng Irianto, Sudiono, Johan Arifin dan Homsi Wastobir.

Najaruddin menilai, perlunya memaksimalkan infrastruktur terminal tersebut.

Mengingat terminal sebagai salah satu aset yang menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Tidak hanya itu, dia mengharapkan supaya toko yang ada di terminal dapat direnovasi.

Hamparan Parkir Terminal Gadingrejo Tergenang saat Hujan, Dikuras Pakai Alkon

Toko tersebut kosong lantaran tidak menarik minat pedagang. Hal ini dikarenakan ruangan toko tidak ideal untuk berdagang.

Terlalu sempit, hanya ukuran 1,5 meter x 2,5 meter. Sehingga 44 toko yang ada kosong sejak didirikannya bangunan tersebut.

Sehingga bangunan tersebut harus direnovasi dengan ukuran yang ideal.

Dia juga berharap Terminal Gadingrejo yang bersebelahan dengan Pasar Gadingrejo memiliki akses penghubung sehingga terkoneksi.

Sehingga para konsumen pasar bisa parkir di hamparan parkir Terminal Gadingrejo

Anggota Komisi III DPRD Pringsewu Aris Wahyudi berharap supaya terminal tersebut dapat digunakan layaknya terminal.

Selain itu dapat mengoptimalkan PAD. Tidak hanya dari retribusi TPR saja.

Melainkan juga potensi lainnya seperti pemanfaatan kios atau toko yang mangkrak. 

Sidak ke Pasar Banyumas, Anggota DPRD Pringsewu Dapati Toilet Pasar Bau Pesing dan Penuh Sampah

Bisa Tingkatkan PAD 

Anggota Komisi III DPRD Pringsewu Aris Wahyudi mengatakan, bahwa sebelum dibangun terminal, lokasi tersebut berupa lapangan yang sangat produktif.

"Produktif itu dalam artian menghasilkan insan olahraga yang berkualitas," katanya.

Selain itu, lokasi tersebut juga menjadi pusat kegiatan masyarakat di Kecamatan Gadingrejo.

Oleh karena itu, menurut dia, dengan pengorbanan tempat kegiatan masyarakat yang dialihkan fungsinya sebagai terminal, diharapkan juga bisa produktif.

Profuktif dalam konteks teminal, kata Aris, bisa menghasilkan PAD yang lebih besar lagi.

Kepala UPTD Pengelola Sarana Perhubungan Dinas Perhubungan Kabupaten Pringsewu Riduan Ahafid mengungkapkan, bila target PAD terminal sebesar Rp 640 juta setahun.

Jumlah itu untuk pendapatan dua terminal. Selain Terminal Gadingrejo, juga Terminal Sarinongko Pringsewu. (tribunlampung/robertus didik)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved