Tegal Mas Lampung

VIDEO Dua Srikandi Tegal Mas Tampil Baca Puisi di Festival Puisi Internasional

Maka, tampillah dua srikandi Tegal Mas, yakni Hensilyana Berthy dan Selfia Alke Mega, ke atas panggung membacakan puisinya.

Editor: Andi Asmadi
Tribunlampung.co.id/Joviter
Tegal Mas Island Internasional Poetry Festival 2020 di Pulau Tegal Mas dihadiri 80 penyair dalam negeri dan mancanegara. 

Ia akhirnya berduet dengan Pemred Tribun Lampung, Andi Asmadi, membawakan puisi berjudul "Tegal Mas Island" karya Bara Pattiraja.

"Saya tidak pernah baca puisi, ini kali pertama," ujar Thomas.

"Saya pun tidak bisa baca puisi, tadi cuma teriak-teriak tak jelas," ujar Asmadi.

Owner Tegal Mas, Thomas Azis Riska, baca puisi didampingi Pemred Tribun Lampung Andi Asmadi dan disaksikan Senen dari Radar Lampung dan Hensilyana Berthy.
Owner Tegal Mas, Thomas Azis Riska, baca puisi didampingi Pemred Tribun Lampung Andi Asmadi dan disaksikan Senen dari Radar Lampung dan Hensilyana Berthy. (TRIBUN LAMPUNG/IKHSAN DWI NUR SATRIO)

Festival puisi level internasional ini merupakan kali pertama diadakan di Lampung dengan jumlah peserta yang membeludak.

Ada yang dari Malaysia, Singapura, Timor Lesta, Brunei Darussalam, India, hingga Turki.

Isbedy, penggagas dan pelaksana kegiatan tersebut, mengaku sangat puas.

"Ini menjadi tonggak sejarah bagu dunia kepenyairan Lampung, bahwa kita pernah mengadakan festival puisi internasional di sini," katanya.

Dengan masa persiapan hanya tiga bulan, dia mengaku bagai tak percaya akhirnya acara tersebut bisa terlaksana.

Isbedy mengatakan, tokoh yang sangat berperan mewujudkan acara tersebut adalah Thomas Riska.

Saat mereka bertemu, dan Isbedy menyampaikan gagasannya, Thomas langsung setuju dan menanggung semua akomodasi, konsumsi, dan transportasi peserta.

Pengampu Lamban Sastra Lampung, Isbedy Stiawan ZS, baca puisi di ajang Festival Puisi Internasional di Pulau Tegal Mas Lampung, Jumat (24/1/2020).
Pengampu Lamban Sastra Lampung, Isbedy Stiawan, baca puisi di ajang Festival Puisi Internasional di Pulau Tegal Mas Lampung, Jumat (24/1/2020). (TRIBUN LAMPUNG/IKHSAN DWI NUR SATRIO)

Peserta diinapkan di mara-kamar yang ada di Pulau Tegal Mas.

"Saya sebenarnya tidak tahu dan tidak bisa mencerna puisi. Saya tidak mengerti orang baca puisi," ujar Thomas.

"Tapi, saya menyokong penuh acara ini karena menganggap kesenian Lampung, khususnya dunia kepenyairan, harus terus digelorakan. Nama Lampung harus menggema hingga ke dunia internasional," katanya.

Hingga Jumat malam, peserta masih terus berdatangan ke Pulau Tegal Mas.

Penyair yang juga wartawan senior Putu Facar Arcana tiba jelang malam. Lalu, rombongan dari India menyusul malam hari.

Bersamaan dengan itu, panggung di Dermaga Apung terus memuntahkan kalimat demi kalimat dari para penyair.

Bagai tak henti, seperti gelombang yang terus menggoyang dermaga namun pecah tatkala diterjang peluru kata-kata. Mereka mencari Tuhan di pulau kata-kata.(joeviter)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved