Tribun Lampung Selatan
Kisah Seniman Lukis di Lampung Selatan, Tetap Menghasilkan Karya Meski Minat Masyarakat Kurang
Sosok Enchus, tidak bisa dilepaskan dari mulai bergairahnya kegiatan melukis di Sidomulyo sejak empat bulan terakhir.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Keduanya menjadi panutan bagi Enchus dalam mengembangkan bakat melukisnya.
Sejak saat itu, dirinya mulai mencoba melukis di atas kain kanvas.
Teknik melukis pun didapatkannya dan dikembangkannya sendiri, hasil dari melihat cara Triono melukis dan ustaz Marzuki membuat kaligrafi.
Tapi kebulatan tekadnya untuk menjadikan melukis sebagai profesi, muncul sejak 2 tahun terakhir.
Sebelumnya, ia ikut bekerja pada proyek pembangunan tol trans Sumatera.
Sayangnya, minat pembeli lukisan di Sidomulyo dan juga daerah lainnya di Lampung Selatan belumlah banyak.
Beberapa karya lukisannya kini hanya menjadi penghias rumahnya yang sebagian berdinding geribik.
“Sekarang memang tidak banyak orang yang ingin membeli lukisan untuk di Lampung. Saya sendiri, beberapa lukisan terjual ketika ada lelang,” ujar Enchus.
Tidak hanya melukis alam, hewan dan juga orang.
Enchus juga mengambangkan kemampuannya pada membuat lukisan sketsa.
Lukisan yang menggunakan pensil pada kertas kanvas khusus.
“Justru lukisan sketsa ini yang cukup banyak peminatnya. Bahkan ada pemesan dari luar daerah melalui online," kata dia.
"Karena saya sering memposting hasil karya di media sosial, seperti facebook,” terusnya.
Meski tidak banyak masyarakat yang menggemari karya lukisan untuk di beli, juga perkembangan teknologi desain grafis digital yang kini hadir menggeser seni lukil manual, Enchus tetap teguh untuk bertahan.
Baginya seni lukis memiliki nilai tersendiri.