2.755 Peserta Akan Ikuti Tes CPNS Lampung Utara, Digelar 19 dan 20 Februari 2020

TRIBUNLAMPUNG.Co.ID, KOTABUMI - Pelaksanaan tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) kabupaten Lampung Utara akan digelar pada 19 dan 20 Februari 2020 mendatang.

Rencananya, pelaksanaan tes akan diikuti sebanyak 2.755 peserta dari Kabupaten Lampung Utara (Lampura).

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lampura Abdurahman menjekaskan, tes CPNS untuk Kabupaten Lampura berubah tanggal.

Sebelumnya dijadwalkan tanggal 18 hingga 19 Februari 2020, namun diundur menjadi tanggal 19 hingga 20 Februari 2020 mendatang.

Tes CPNS sendiri dilakukan satu sesi saja, sisanya di tanggal 20 Februari di Itera Bandar Lampung.

• Jadwal dan Waktu Pelaksanaan Tes SKD CPNS 2019 di Lampung serta Tata Tertib Peserta

• Jadwal dan Syarat Peserta saat Pelaksanaan Tes SKD CPNS 2019 di Lampung

• Pemerintah Akan Hapus Tenaga Honorer, BKD Verifikasi Ulang Data Tenaga Honorer di Pemkab Lamsel

• Tahun Ini Kuota SBMPTN Unila Akan Ditambah 5 Persen

"Sebelumnya ada 2.761 orang yang akan mengikuti tes CPNS, namun enam orang tidak mengikuti tes. Alasannya tidak diketahui, enam orang itu nggak konfirmasi berkas untuk mengikuti tes CPNS,"kata Abdurahman, Rabu 29 Januari 2020.

Dikatakan mantan Camat Abung Barat ini, untuk Kuota Lampura yakni sebanyak 59 orang.

Untuk persiapan sendiri BKPSDM Lampura meminta bantuan dari Satpol-PP.Satpol-PP dari Lampura akan membantu keamanan dan memberikan petunjuk arahan menuju ruangan.

Untuk persiapan teknis seperti komputerisasi dan lainnya itu dari Badan Kepegawian Nasional (BKN) dan Pemerintah Provinsi langsung.

Namun untuk absensi kehadiran tetap dari BKPSDM bersama panitia.

"Kuota untuk Lampura sebanyak 59 orang,"jelasnya.

Ketika ditanya bagaimana jika ada Mekelar CPNS Abdurahman langsung menjawab tegas, sesuai dengan instruksi dari Plt Bupati Lampura Budi Utomo jika ada Pegawainya terutama Pegawai di BKPSDM yang coba-coba bermain silakan laporkan dan tangkap.

Karena untuk menjadi PNS itu tidak ada yang namanya sogok menyogok.

Masyarakat seharusnya paham akan hal ini, namun tidak sedikit nasyarakat yang tergiur dengan iming-iming yang dijanjikan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Karena tes sendiri dilakukan secara online dan itu hasilnya murni, peserta bisa langsung melihat nilainya di monitor secara langsung.