Penemuan Mayat di Bandar Lampung

5 Kambingnya Hilang, Syamsuri Duga Keponakannya Dibunuh Orang

Penemuan mayat yang ada di ladang komplek pergudangan Arpin, Sukabumi, Bandar Lampung, diduga korban pembunuhan.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Noval Andriansyah
tribunlampung.co.id/hanif mustafa
Polisi melakukan olah TKP di lokasi penemuan jasad Umin (17) di ladang kompleks pergudangan Arpin, Sukabumi, Rabu (29/1/2020). 

"Tangannya sudah terikat ke belakang, saya lihat kepalanya ditutup dengan topi, pas saya buka topinya, mulutnya terlakban," sebut Syamsuri.

Syamsuri pun mengaku langsung mencari bantuan.

"Saya minta tolong ke bawah," tandas Syamsuri.

Geger Penemuan Mayat

Warga di Jalan Soekarno Hatta Komplek Pergudangan Arpin, Desa Lebak Kaur, Campang Raya, Sukabumi, Bandar Lampung, digegerkan dengan penemuan mayat.

Mayat tersebut ditemukan di gubuk yang terletak di tengah ladang, Rabu 29 Januari 2020.

Saat ditemukan, kondisi jasad tanpa nyawa tersebut tangannya terikat dan mulut tertutup.

Informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, korban diketahui bernama Umin (17) warga Jawa Barat.

Jasad Umin pertama kali ditemukan oleh pamannya saat akan menengoknya.

Namun pamannya kaget mendapati ponakannya tak bernyawa dalam kondisi terikat.

Penemuan Mayat di Bumi Ratunuban

Kepala Kampung Bumi Ratu, Kecamatan Bumi Ratunuban, Ahmad Yusuf Riadi, menyebut tak ada warganya yang mengenal mayat dengan ciri-ciri yang diterangkan pihak kepolisian.

Ahmad Yusuf mengatakan, ia sudah berkoordinasi dengan kepala dusun dan unsur lainnya, untuk mencari tahu apakah mayat di perkebunan sawit adalah warganya.

"Kita sudah berkoordinasi dengan kepala dusun, dan sejumlah unsur kampung lainnya, tidak ada warga kita yang hilang atau mengenakan pakaian dengan ciri-ciri yang disebutkan pihak kepolisian," kata Ahmad Yusuf Riadi, Selasa (21/1/2020).

Ahmad Yusuf juga menerangkan, pihaknya tidak mendapat laporan adanya aktivitas mencurigakan di areal perkebunan tempat mayat ditemukan.

"Tidak ada laporan atau warga yang mengetahui adanya aktivitas di sana (tempat kejadian perkara), karena selama ini kondisi hujan dan jalan ke lokasi sangat jelek," terangnya.

Selain itu ia menerangkan, selama ini dirinya juga tidak mendapatkan laporan warga atau pamong setempat, terkait kabar adanya perkelahian atau perselisihan antar warganya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved