Pengakuan Korban Perkosaan Reynhard Sinaga, Rahasia Tersimpan di Handphone Warna Putih
Sebelum Peter (bukan nama sebenarnya), saat itu berusia 18 tahun, melapor ke polisi di Manchester, Inggris, 1 Juni 2017.
"Untuk sesaat aku berpikir untuk tidak memanggil polisi karena aku khawatir akan mendapat masalah. Tetapi aku harus melakukannya. Saya perlu memberi tahu mereka apa yang telah terjadi".
Peter kembali ke dalam blok apartemen dan mengetuk sebuah apartemen di lantai pertama untuk meminjam telepon.
"Saya menelepon 999. Saya berkata, saya pikir saya telah diperkosa dan telah memukuli pria ini di apartemennya," cerita Peter.
Ketika ibu Peter tiba 20 menit kemudian, polisi telah berada di lokasi kejadian.
Reynhard Sinaga terbaring dalam genangan darah di lorong apartemen.
Celakanya Peter justru ditangkap karena dicurigai menyerang Reynhard.
Diminta mengeluarkan isi sakunya, Peter terkejut menemukan iPhone 4 putih di saku belakang celana jinsnya.
Rupanya Peter keliru, ia justru meraih telepon tua milk Reynhard Sinaga.
Ternyata benda itu justru merupakan temuan penting karena video dan gambar lusinan pria yang telah dibius dan diperkosa oleh pelaku Sinaga selama 2,5 tahun sebelumnya.
Polisi juga menemukan iPhone kedua di flat Reynhard Sinaga yang digunakan untuk merekam perkosaan terhadap Peter.
• Tak Menyesal Perkosa Ratusan Pria, Reynhard Sinaga Disebut Psikopat
• Ijab Kabul Pengantin Tertunda karena Kantor KUA Tutup
• Dhani Wirianata Ajudan Menhan Prabowo Akan Menikah, Calon Istrinya Mirip Artis
"Semula mereka (polisi) menganggap saya pelaku penganiayaan terhadap seorang pria Asia yang tubuhnya setengah dari ukuran tubuh saya. Polisi bertanya apakah saya homoseksual? Saya bilang saya jujur. "
Setelah 11 jam ditahan, Peter dibebaskan dengan jaminan polisi dan diizinkan pulang.
Kemudian, ia diberitahu tentang penemuan telepon kedua iPhone 6 hitam dari bawah tempat tidur Reynhard Sinaga.
Setara 250 DVD
Pemerkosa itu pada akhirnya memberi tahu polisi kode sandi handphone itu dan ditemukan video perkosaan terhadap Peter.
