Demo Karyawan di Pintu Tol Lampung

Aksi Turun ke Jalan Ratusan Karyawan PT HK Sebabkan Antrean Panjang di Gerbang Tol Itera

Pantauan Tribunlampung.co.id, Sabtu (1/2/2020) antrean panjang di gerbang Tol Kotabaru terjadi sejak memasuki jalan tol.

Penulis: kiki adipratama | Editor: Noval Andriansyah
tribunlampung.co.id/kiki adipratama
Aksi Turun ke Jalan Ratusan Karyawan PT HK Sebabkan Antrean Panjang di Gerbang Tol Itera. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Akibat aksi menutut hak oleh ratusan Karyawan PT Hutama Karya (HK), kendaraan yang melintas di gerbang Tol Kotabaru ruas Bakauheni-Terbanggibesar mengalami antrean panjang.

Pantauan Tribunlampung.co.id, Sabtu (1/2/2020) antrean panjang di gerbang Tol Kotabaru terjadi sejak memasuki jalan tol.

Tampak terlihat sejumlah kendaraan roda empat memadati gerbang Tol Kotabaru dengan kondisi padat merayap.

Kondisi jalur yang padat merayap tersebut terjadi di jalur selatan atau yang mengarah ke dalam tol.

Hingga berita ini diturunkan, ratusan Karyawan PT HK masih menggelar aksi.

 Keluhkan Soal Gaji, Karyawan Sebut Sudah 3 Tahun Pemberian Gaji Selalu Mundur

 BREAKING NEWS Ratusan Karyawan PT HK Gelar Aksi di Gerbang Pintu Tol Kota Baru, Tuntut Ini

Saksi Mata Histeris Lihat Tahanan Kabur lalu Terkapar karena Ditembak, Nur: Awas Pak!

 Makan Durian Jatuh Sepuasnya Cuma Rp 60 Ribu di Wisata Durian H Haqui Lampung Selatan

Poin Tuntutan Karyawan

Ratusan Karyawan yang melakukan aksi minta tuntutan Karyawan dipenuhi oleh PT Hutama Karya (HK)

Ratusan Karyawan masih berupaya menunggu untuk menemui pimpinan PT HK di Kantor Induk PT HK ruas Bakauheni-Terbanggi Besar.

Beberapa perwakilan dari peserta aksi ingin melakukan audiensi untuk menyampaikan beberapa tuntutan sebagai aspirasinya.

Petugas Derek Sidomulyo Firdaus perwakilan Karyawan yang mencoba menemui pimpinan PT HK mengatakan, pihaknya sedang berupaya untuk melakukan audiensi.

Namun, sampai saat ini pihaknya belum dapat melakukan hal tersebut karena diminta untuk menunggu.

"Iya kami masih diminta untuk menunggu, sebetulnya kami hanya ingin menyampaikan tuntutan kami supaya mereka tahu," terangnya.

Beberapa tuntutan Karyawan dalam aksi tersebut yakni, penyetaraan gaji setiap Karyawan, pemberian gaji tepat waktu, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, dan kesejahtraan.

3 Tahun Pemberian Gaji Selalu Mundur

Petugas Patroli ruas Bakauheni-Terbanggibesar Hatigoron Permadi Siregar salah satu Karyawan dalam aksinya mengatakan, pemberian gaji Karyawan dalam pemenuhan hak tidak jelas sudah berlangsung 3 tahun.

"Jadi HK ini manajemen pengelolaan Karyawannya tidak jelas, kami Karyawan HK sudah 3 tahun gaji selalu mundur-mundur dan uang kesejahtraan kami tidak jelas ini kan aneh," ungkapnya saat aksi di Kantor Induk PT HK ruas Bakauheni - Terbanggibesar, Sabtu (1/2/2020).

Padahal, terus dia, PT HK Persero ini merupakan perusahaan besar milik negara yang seharusnya dapat memenuhi hak Karyawan dengan baik.

Selain itu, jelasnya, dalam pemberian gaji atau upah Karyawan juga dibeda-bedakan.

"Seperti yang saya katakan, pengelolaan Karyawan dalam manajemennya ini tidak jelas. Kami para Karyawan itu gajinya tidak sama dibeda-bedakan ada yang Rp 2,4 juta ada yang Rp 2,6 juta belum petugas OB dan lainya itu beda juga," bebernya.

Gelar Aksi di Gerbang Pintu Tol Kota Baru

Ratusan Karyawan PT Hutama Karya (HK) Persero gelar aksi unjuk rasa di kantor induk  tepatnya di gerbang Pintu Tol Kota Baru, Sabtu 1 Februari 2020.

Aksi ini dilakukan oleh ratusan Karyawan demi memperjuangkan hak.

Dalam aksinya, mereka serempak mengenakan seragam resmi Karyawan yang tergabung dalam PT HK.

Petugas Patroli ruas Bakauheni - Terbanggibesar Hatigoron Permadi Siregar salah satu Karyawan yang turut melakukan aksi mengatakan ratusan Karyawan HK merasa dizolimi.

Sebab, PT HK dinilai tidak konsekuen hak-hak para Karyawan.

"Iya kami minta hak kami dipenuhi, karena gaji kami sering kali mundur kadang dibayar setengah, seakan pengelolaan Karyawannya tidak jelas," tandasnya.

Polisi Imbau PT HK Pasang Traffic Cone di JTTS

Kondisi sejumlah ruas Jalur Tol Trans Sumatera (JTTS) yang masih gelap dianggap dapat membahayakan pengemudi.

Untuk itu, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lampung Tengah mengimbau pengendara untuk waspada dan berhati-hati.

Kepala Satlantas Polres Lamteng Ajun Komisaris Padil A Rohim mengatakan, akibat kondisi sejumlah ruas yang gelap itu, pada Rabu 5 Juni lalu di kilometer 137 terjadi kecelakaan lalu lintas tunggal.

Akibatnya, satu dari enam penumpangnya meninggal dunia.

Selain itu, Padil juga mengimbau kepada pengelola JTTS yakni PT Hutama Karya (HK) untuk berhati-hati dalam memasang Traffic Cone (perangkat pengaturan lalu lintas.

Padil menduga lakalantas pada hari Lebaran lalu salah satunya diakibatkan oleh kondisi tersebut.

"Jika memang ada pemasangan Traffic Cone, harusnya jarak 100 meter sebelumnya sudah ada pemberitahuan dan tulisan jika terdapat Contra Flow, jadi pengendara sudah mengetahuinya terlebih dahulu dan bisa mengurangi kecepatan (kendaraannya)," ujar Kasatlantas AKP Padil A Rohim, Minggu (9/6).

Ia mengatakan, jika pemasangan Traffic Cone di tempat yang gelap tidak ada pemberitahuan sebelumnya, maka itu bisa membahayakan pengemudi yang melintas di jalur tol dengan kecepatan tinggi.

"Traffic Cone tidak nyala dan juga kondisi jalan yang gelap, jadi pengendara tidak mengantisipasinya dari jarak jauh. Semestinya juga sebelum itu dipasang pemberitahuan sehingga pengendara tidak terpergok," bebernya(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved