Tribun Lampung Selatan
Ada 86 Kasus DBD Selama Januari 2020 di Lampung Selatan
Selama Januari 2020, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Lampung Selatan tercatat ada 86 kasus.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Selama Januari 2020, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Lampung Selatan tercatat ada 86 kasus.
Kasus DBD ini tersebar di 17 kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan.
Untuk jumlah kasus tertinggi ada di Puskesmas Ketapang.
Tercatat ada 9 pasien positif DBD di Puskesmas Ketapang selama Januari 2020.
Angka kasus tertinggi kedua, ada di Puskesmas Sidomulyo.
• KPK Tunggu Salinan Putusan MA untuk Eksekusi Bupati Nonaktif Lampung Selatan Zainudin Hasan
• Kisah Pembuat Kunci Duplikat di Lampung Selatan, Bertemu Presiden Jokowi Berkat Kegiatan Literasi
• Detik-detik Anggota Polisi Lampung Tewas Dikeroyok Massa, Sempat Acungkan Parang Hampiri Orang-orang
• KPK Tunggu Salinan Putusan MA untuk Eksekusi Bupati Nonaktif Lampung Selatan Zainudin Hasan
Sebanyak 7 kasus pasien DBD tercatat di Puskesmas Sidomulyo selama Januari 2020.
“Total ada 86 kasus. Tapi itu tersebar di hampir seluruh Kecamatan. Data kasus itu hasil laporan dari 28 Puskesmas yang ada di Lampung Selatan,” kata Kristi Endarwati, Kabid Pencegahan dan Penanggulan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Lampung Selatan, Senin (3/2/2020).
Menurut dirinya, untuk daerah yang ada temuan kasus positif.
Pihak puskesmas telah melakukan penyelidikan epidemologi dan juga fogging focus serta juga pembagian bubuk abate.
Hanya saja, ujar Kristi, hal terbaik untuk mengurangi penyebaran kasus DBD dengan gerakan bersih lingkungan.
Pihak Puskesmas bekerjasama dengan pihak Desa telah melakukan sosialisasi terkait gerakan bersih lingkungan dengan memperhatikan 3 M plus.
Yaitu, menutup, menimbun dan membersihkan barang atau tempat yang bisa menjadi lokasi nyamuk DBD berkembang biak.
“Untuk sosialisasi ini tidak pernah berhenti kita lakukan. Kita terus menekankan kepada masyarakat untuk menggalakan pola hidup bersih. Gerakan bersih lingkungan,” kata Kristi.
Saat ditanya tentang adakah warga dari Lampung Selatan yang turut dalam warga Indonesia yang dievakuasi dari Wuhan, China.
Kristi mengatakan, sejauh ini dari laporan dan informasi yang didapatkan Dinas Kesehatan belum ada informasi ada warga asal Lampung Selatan.
“Sejauh ini belum ada informasi, adanya warga asal Lampung Selatan yang masuk dalam warga yang dievakuasi dari Wuhan, China,” ujar Kristi.(Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)