Kisah Calon Pengantin Terancam Batal Nikah Gara-gara Tertipu WO Bodong, Prasetyo Sudah Pupus Harapan
Ibarat petir menyambar di siang bolong, tak pernah terpikirkan dalam benak Prasetyo (27) jika dirinya akan menjadi korban penipuan Wedding Organizer.
Kasubag Humas Polres Metro Depok AKP Firdaus mengatakan pihaknya mendapatkan penipuan berkedok WO dari laporan pelanggan.
Selanjutnya polisi menyelidiki laporan tersebut dan mengamankan Anwar Said, pemilik WO bodong tersebut.
“Hasil pemeriksaan yang bersangkutan mengakui."
"Bahwa sementara pengakuannya itu terkait kesalahan di manajemen,” tambah Firdaus.
Firdaus berujar, sementara proses pemeriksaan berjalan korban WO tersebut ternyata tak hanya satu pasangan.
"Diketahui saat ini sudah hadir ada 28 orang yang merasa tertipu."
"Tetapi memang untuk eventnya itu baru dilaksanakan minggu depan sampai Agustus,” sambung dia.
Dari 28 orang yang melapor, rata-rata korban sudah mentransfer uang sebesar Rp 50 juta hingga RP 100 juta.
“Sudah kami data adalah 28 rata-rata sudah melakukan transfer Rp 50 sampai Rp 100 juta."
Pantauan TribunJakarta.com, hingga pukul 17.30 WIB puluhan korban WO bodong tersebut masih berdatangan ke Polres Metro Depok untuk melapor.
Pupus harapan
Rencana Prasetyo (27) melangsungkan pernikahan dengan calon istrinya terancam gagal.
Setelah pemilik wedding organizer yang ia gunakan ditangkap aparat Polres Metro Depok.
Anwar Said pemilik wedding organizer diamankan petugas atas dugaan telah menipu puluhan korbannya.
Total kerugian calon pengantin termasuk Prasetyo yang menggunakan jasa wedding organizer Anwar Said kurang lebih mencapai Rp 1 miliar.
Prasetyo mengaku mengambil paket pernikahan seharga Rp 60 juta yang disediakan oleh wedding organizer.