Tribun Lampung Utara
Ratusan Warga Kotabumi Terserang DBD, Terbanyak di RS Ryacudu Rawat 80 Pasien DBD
Ratusan warga Lampung Utara (Lampura) terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) dan dirawat di beberapa rumah sakit di Lampura.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Noval Andriansyah
Menurut Surya, jumlah tersebut belum tercatat seluruhnya.
"Masih ada yang lain karena belum terdata dan memang data lengkapnya ada di bagian TU," ucap Surya.
Belum KLB
Maya Metissa menegaskan, jumlah kasus diduga DBD yang cukup tinggi tersebut, belum dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
"Kalau penetapan KLB itu oleh Bupati Lampung Utara, dengan merujuk data tahun lalu dengan tahun ini ada peningkatan atau tidak," jelas Maya Metissa.
"Memang tahun lalu (2019) di bulan Januari cukup tinggi dan Januari 2020 hanya ada 54 kasus DBD," imbuh Maya Metissa.
"Kalau datanya berapa warga Lampura sampai saat ini saya tidak hapal berapa banyak yang kena DBD," ucap Maya Metissa.
Maya Metissa pun berharap, tidak ada penetapan status KLB di Lampung Utara meski angka pasien diduga DBD cukup tinggi.
"Kalau mendadak sakit dan panas secara berlebihan, maka dilakukan pemeriksaan medis secara mendalam," jelas Maya Metissa.
"Setelah diperiksa darahnya oleh dokter, lalu dinyatakan diagnosa DBD, barulah itu dikatakan DBD," imbuh Maya Metissa.
"Ciri-cirinya DBD itu batuk atau panas, jika mengalami gejala itu, segera melaporkan kepada pihak medis," tandas Maya Metissa.
Ada Tim Survei
Maya Metissa mengungkapkan terkait upaya Diskes Lampura dalam penanganan DBD.
Menurut Maya Metissa, jika ditemukan kasus DBD, maka langsung dilakukan penyelidikan oleh tim survei.
"Kalau ada jentik, ada kasus panas, kemudian positif (DBD), kami (Diskes) turun ke lapangan," ujar Maya Metissa.