Fakta Terbaru Penangkapan Terduga Teroris di Riau oleh Tim Densus

Banyak pihak mempertanyakan bagaimana caranya WF bisa menumpang kapal Tug Boat penarik kapal ponton pengangkut kayu itu.

Editor: martin tobing
tribunlampung.co.id/ikhsan dwi nur satrio
Anggota Densus 88 Antiteror membungkus barang bukti berupa ponsel rakitan, saat menggeledah rumah di Perumnas Way Halim, Bandar Lampung, Selasa, 15 Oktober 2019. Disangka Baju Kotor Ternyata Bahan Bom, Nenek di Lampung Kaget Rumahnya Tiba-tiba Dikepung Polisi. 

Arizal bersama tiga orang temannya yang ada di dalam Tug Boat itu tidak mengetahui jika Wahyu merupakan teroris saat menumpang ke kapalnya di daerah Teluk Meranti.

Ia hanya merasa kasihan ketika WF meminta tolong untuk menumpang ke kapalnya.

Sudah belasan tahun ia menjadi tekong Tug Boat namun baru kali ini ia melihat kejadian tembak menembak di tengah Sungai Kampar.

"Sampai sekarang kami masih trauma. Semacam perang. Tapi polisinya baik melindungi kami selama kejadian," tandas pria yang akrab disapa Ijal ini.

Kepala Desa Tolam Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan, Yupardi menyatakan berdasarkan informasi masyarakat, pelaku menumpang kapal Tug Boat penarik kapak ponton pengangkut kayu.

Lantas beberapa kapal pompong dan speedboat yang ditumpangi personel Densus 88 mengepung tersangka di perairan Teluk Mundur antara Kelurahan Pelalawan dan Desa Tolam.

Di situlah terjadi ledakan bom dan disambut dengan suara tembakan.

Sopir ambulans Puskesmas Pelalawan, Nurul Ihsan (35) yang mengangkut jenazah terduga teroris dari Kelurahan Pelalawan sampai ke Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru menerangkan,  telah dibungkus rapi sejak di dalam pompong.

Alhasil wajah maupun ciri-ciri pelaku tidak bisa dilihat, termasuk warna baju maupun celana yang digunakan. (*)

Sumber: Tribunnews
Tags
Riau
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved