Video Berita
Alasan Novel Baswedan Tak Ikuti Rekonstruksi Kasus Penyiraman Air Keras
Kuasa Hukum Novel Baswedan, Saor Siagian mengungkapkan satu alasan kliennya tidak mengikuti rekonstruksi kasus penyiraman air keras.
Penulis: Gusti Amalia | Editor: Ridwan Hardiansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kuasa Hukum Novel Baswedan, Saor Siagian mengungkapkan satu alasan kliennya tidak mengikuti rekonstruksi kasus penyiraman air keras.
Dalam kasus tersebut, Novel Baswedan menjadi korban.
Saat ini, penyidik senior KPK tersebut tengah menjalani pemeriksaan matanya.
Sebelumnya, kondisi mata Novel yang terkena air keras kembali mengalami gangguan pada Januari 2020 lalu.
• VIDEO Biodata Ate SUCA 3, Komika Asal Lampung yang Pernah Dibayar Nasi Bungkus
• VIDEO Siti Hajar, Wanita Pemanjat Pohon Pinang yang Jadi Tulang Punggung Keluarga
• Pemilik WO Hidup Glamour Beli Rumah dan Mobil Mewah, Pesta Pernikahan Kliennya Kacau Balau
• Wanita Peserta CPNS 2020 Tepergok Bawa HP dan Modem di Celana Dalam, Identitasnya Diungkap
"Ketika saya dampingi dia saat diperiksa di Polda Metro Januari lalu. Setelahnya terjadi pembengkakan matanya di sebelah kiri terebut.
"Terakhirnya katanya tidak bisa dipertahan mata tersebut, satu-satunya harus segera diangkat," kata Saor Siagian dikutip dari video berita di channel YouTube KompasTV, Jumat (7/0/2020).
Tonton juga video berita YouTube lainnya di bawah ini.
Diketahui, Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi tersebut di wilayah perumahan Novel Baswedan di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat, pukul 03.00 WIB dini hari tadi.
Dalam kesempatan tersebut, Saor juga mengaku tidak mengetahui kabar proses rekonstruksi ini.
Ia baru mendapatkan informasinya langsung dari Novel pada hari Kamis (6/2/2020) lalu.
"Saya ditanya teman wartawan kemarin, bahwa polisi melakukan rekonstruksi kuasa hukum mengetahui apa nggak? Saya jawab nggak," jawab Saor Siagian ketika bersama awak media.
Soal keberadaan Novel sekarang, Saor belum bisa memastikan keberadaannya
Namun ia memastikan klien tersebut sedang menjalani perawatan.
"Saya dapat info, dari Bapak Novel sendiri dia hari-harinya pergi ke Singapura kemudian balik Jakarta. Hingga komunikasi terakhir saya tidak tahu ada di Singapura atau di sini," beber Saor.
Saor juga menyebutkan bahwa Novel Baswedan sendiri ragu akan kedua tersangka yang ditahan oleh Pihak Kepolisian ini.
