Penemuan Mayat di Lamteng
PNS yang Ditemukan Tak Bernyawa di Lamteng Dikenal Keluarga Sosok yang Tak Pernah Marah
Sebelum berangkat untuk mengojek, Yasir, anak bungsu Agus Haidir, mengaku jika sempat bercanda-canda dengan korban.
Penulis: syamsiralam | Editor: Noval Andriansyah
Kapolres Lamteng Ajun Komisaris Besar I Made Rasma mengungkapkan, kondisi tubuh korban sudah membusuk dan hampir sulit dikenali.
"Tim yang kami kirim untuk oleh TKP tidak berhasil melakukan identifikasi karena kondisi mayat membusuk, tinggal tengkorak, tangan putus, sidik jari pun mengelupas," ungkap AKBP I Made Rasma, saat menggelar ekspose perkara, Sabtu (8/2/2020).
Dengan minimnya informasi terhadap identitas korban, kata I Made Rasma, Tim Satreskrim Polres Lamteng berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Bhayangkara Bandar Lampung.
"Karena minim informasi, akhirnya kami melakukan pengumpulan informasi dengan melakukan pemberitaan melalui media cetak, elektronik dan online (daring)," imbuh I Made Rasma.
Setelah diberitakan, terus I Made Rasma, Polres Lamteng akhirnya mendapat informasi, jika ada keluarga yang mengatakan jika korban adalah anggota keluarganya berdasarkan pakaian yang dikenakan korban.
Berdasarkan keterangan keluarga korban tersebut, lanjut I Made Rasma, diketahui jika mayat tanpa tangan yang ditemukan di areal perkebunan sawit di Kampung Bumi Ratu, adalah Agus Haidir.
Modus Pelaku Bunuh PNS di Bumi Ratunuban, Tusuk 3 Bagian Tubuh Korban
Modus pelaku RH dalam melakukan aksi pembunuh terhadap Agus Haidir, seorang PNS di UPT Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, adalah dengan berpura-pura menumpang ojek korban.
Diketahui, selain sebagai seorang PNS, korban juga menyambi sebagai tukang ojek daring (online).
Kapolres Lampung Tengah AKBP I Made Rasma mengatakan, pelaku RH memesan ojek dari Bandar Lampung dan minta diantar ke Kampung Wates, Kecamatan Bumi Ratunuban, Lampung Tengah.
"Sesampai di Bumi Ratunuban pelaku minta berhenti di pinggir jalan, dan setelah itu menyerang korban dengan mengunakan sebilah senjata tajam," terang AKBP I Made Rasma, Sabtu (8/2/2020).
Akibat aksinya itu, terus I Made Rasma, korban mengalami luka tusuk di bagian bahu, leher dan perut.
Setelah itu, lanjut I Made Rasma, RH menarik jasad korban ke dalam perkebunan sawit di Kampung Bumi Ratu.
Setelah membuang jasad korban, imbuh I Made Rasma, pelaku RH kemudian membawa motor korban Yamaha Mio strip hitam putih merah dengan nopol BE 3485 OJ ke Lampung Selatan.
Selanjutnya, tambah I Made Rasma, pelaku kembali ke Bandar Lampung dan menjual sepeda motor korban kepada FJ melalui dua orang perantara yakni RS dan HJ.
Ketiga orang yang ditemui pelaku tersebut, kata I Made Rasma, semuanya warga Bandar Lampung.