Penemuan Mayat di Lamteng
PNS yang Ditemukan Tak Bernyawa di Lamteng Dikenal Keluarga Sosok yang Tak Pernah Marah
Sebelum berangkat untuk mengojek, Yasir, anak bungsu Agus Haidir, mengaku jika sempat bercanda-canda dengan korban.
Penulis: syamsiralam | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, GUNUNG SUGIH - Sebelum berangkat untuk mengojek, Yasir, anak bungsu Agus Haidir, mengaku jika sempat bercanda-canda dengan korban.
Yasir mengatakan, meski berstatus sebagai PNS di UPT Pendidikan, Panjang, Bandar Lampung, ayahnya juga berstatus tukang ojek pangkalan.
"Pagi itu (Rabu, 15/1/2020), kami masih sempat bercanda-canda, sekira pukul 09.00 WIB, ayah pamit mau ngojek. Karena rutinitasnya selain sebagai PNS ayah juga tukang ojek," ungkap Yasir yang hadir di Mapolres Lamteng, Sabtu (8/2/2020).
Yasir menilai, ayahnya adalah sosok yang pendiam dan jarang sekali marah.
Pagi sebelum akhirnya menghilang, Yasir menerangkan, ayahnya bercanda dengannya.
• Kronologi Saridi Digigit Gajah Liar dan Selamat, Warga Tanggamus Sempat Lakukan Ronda
• 2 Menteri Jokowi dengan Kinerja Terburuk Menurut Survei IPO
• BREAKING NEWS Polisi Tangkap 4 Orang Diduga Bunuh PNS di Bumi Ratunuban
• Terungkap Identitas Mayat Tanpa Tangan di Lampung Tengah, PNS yang Jadi Tukang Ojek
Saat datang ke Rumah Sakit Bhayangkara Bandar Lampung, Yasir menerangkan, langsung mengenali mayat sang ayah dari pakaian yang ia kenakan.
Sementara Hari, anak tertua korban mengaku tak menyangka jika pelaku berbuat sadis kepada sang ayah, dengan menyiksanya.
"Ayah saya itu orang yang baik, tapi kenapa pelaku keji memperlakukannya," ujar Hari.
"Padahal kalau pun mau, motornya pasti langsung bisa diambil," imbuh Hari.
"Saya masih nggak percaya saja, kalau (pelaku) sampai begitu jahatnya," tutur Hari.
Hari berharap, polisi dapat menjatuhkan hukuman maksimal terhadap pelaku atas perbuatannya.
"Ya kami berharap hukum yang maksimal, kami berharap pelaku dapat dihukum mati," tandas Hari.
Tes DNA
Untuk mengetahui mayat tanpa tangan yang ditemukan di kebun sawit, Kampung Bumi Ratu, Kecamatan Bumi Ratunuban adalah Agus Haidir, kepolisian melakukan tes DNA.
Hal itu dilakukan, lantaran jenazah korban saat ditemukan pada Senin (20/1/2020), sudah dalam keadaan hancur dan sudah mengalami kerusakan hingga 90 persen.