Kronologi Kericuhan Kongres PAN di Balik Terpilihnya Kembali Zulkifli Hasan

Politisi Lampung Zulkifli Hasan kembali terpilih sebagai ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2020-2025.

Penulis: kiki adipratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
Kompas.com/Haryanti Puspasari
Zulkifli Hasan (ketiga kiri) di arena Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020). 

Kubu Mulfachri menilai Kendari adalah basis pendukung Zulkifli Hasan.

"Sebelumnya memang ada beberapa kota yang menjadi pilihan; Kendari, Yogya. Medan, dan Bandung. Tapi yang paling siap secara pendanaan adalah Kendari, Sulawesi Tenggara, dengan pembiayaan mandiri," jelas Tutur yang juga pemimpin sidang putusan pemilihan ketum Kongres V PAN.

"Sehingga, gesekan dua kubu pendukung ini semakin panas," imbuhnya.

Selain itu, kata dia, berdasarkan hasil rapat DPP, Kongres PAN akan digelar selambat-lambatnya pada Maret 2020 mendatang.

Faktanya, kongres dipercepat menjadi 10 Februari 2020.

"Ini juga jadi faktor, karena dukungan suara Mulfachri belum siap," bebernya.

Tutur juga menyebut, ada 18 DPD yang bermasalah dalam kongres tersebut.

Panitia pun memutuskan 18 DPD itu tidak diberi hak suara.

Itu juga yang menjadi salah satu pemicu masing-masing pendukung tak puas.

Dalam kesempatan itu pula, dua kubu pendukung bertemu untuk verifikasi dengan cara daftar ulang menggunakan ID card kepada panitia.

Sehingga kerusuhan pun mulai terjadi dari kedua pendukung tersebut.

"Dari pendaftaran ulang itu pun sudah terjadi gesekan di antara dua kubu. Kelompok Harahap menyerang kelompok Bang Zul," katanya.

Kerusuhan itu, sambung Tutur, berlanjut sesaat setelah sidang pleno pemilihan ketum dilaksanakan.

Pendukung Mulfachri Harahap menginginkan semua pendukung untuk keluar dari ruang persidangan.

Namun, pendukung Zulkifli tetap menginginkan berada di dalam.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved