Kronologi Kericuhan Kongres PAN di Balik Terpilihnya Kembali Zulkifli Hasan

Politisi Lampung Zulkifli Hasan kembali terpilih sebagai ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2020-2025.

Penulis: kiki adipratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
Kompas.com/Haryanti Puspasari
Zulkifli Hasan (ketiga kiri) di arena Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020). 

Akibatnya, terjadilah aksi kerusuhan di ruang sidang.

"Para preman berdatangan dan terjadi aksi lempar kursi dari kubu Bang Zul untuk mempertahankan diri. Premanmya membawa benda tumpul seperti kayu-kayu," bebernya.

Tanggapan DPW PAN Lampung

Plt Ketua DPW PAN Provinsi Lampug Irfan Nuranda Djafar membenarkan peristiwa penahanan telepon genggam oleh panitia kongres.

"Iya memang ditahan. Tujuannya kan biar tertib aja. Gak ganggu selama proses pemilihan ketum," sebutnya.

Menurutnya, dalam kegiatan besar seperti Kongres PAN wajar saja peserta tidak boleh membawa telepon genggam.

"Iya wajar aja, karena kan ini kongres. Harus betul-betul dan tidak boleh terganggu," kata dia.

Soal peristiwa kericuhan di antara pendukung kandidat, Irfan mengaku turut terlibat.

Pasalnya, saat itu ia berada dalam ruangan kongres tersebut.

"Iya kita menghindar aja. Mereka (pendukung Mulfachri) kan gak terima," sebutnya.

Hal senada diungkapkan Ketua DPD PAN Bandar Lampung Wahyu Lesmono.

Ia mengatakan, telepon genggam dalam acara kongres harus dimatikan supaya lebih fokus.

"Iya harus dimatikan supaya lebih fokus," ujar dia. (Tribunlampung.co.id/Kiki Adiratama)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved