Setelah 8 Bulan, 12 Jasad Anggota TNI Korban Helikopter Jatuh di Papua Akhirnya Terungkap
Setelah 8 Bulan, 12 Jasad Anggota TNI Korban Helikopter Jatuh di Papua Akhirnya Terungkap
Seluruh korban berhasil dievakuasi ke Jayapura pada Sabtu (15/2/2020).
Tim DVI Polda Papua menyatakan telah mengidentifikasi seluruh jenazah pada Minggu (16/2/2020) malam.

Pelepasan 8 jenazah anggota TNI yang menjadi korban jatuhnya Heli MI17 di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada 28 Juni 2020. Pelepasan tersebut dipimpin oleh Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogab Wilhan III), Letjen TNI Ganib Warsito di Hanggar Base Ops Lanud Silas Papare, Jayapura, Senin (18/02/2020) (KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)
12 Jasad TNI Korban Helikopter Jatuh Teridentifikasi
Sebanyak 12 jenazah anggota TNI yang menjadi korban jatuhnya Heli MI-17 berhasil diidentifikasi.
Kabiddokes Polda Papua Kombes drg Agustinus Mulyanto Hardi T memerinci metode yang dipakai untuk mengidentifikasi ke ke-12 korban.
Yakni:
teridentifikasi dengan data primer gigi 1 orang,
teridentifikasi berdasarkan 2 data skunder berupa properti dan catatan medis sebanyak 4 orang,
teridentifikasi berdasarkan data promer gigi dan properti sebanyak 6 orang,
terakhir teridentifikasi dengan metode eksklusi 1 jenazah.
Metode eksklusi, ujar Hardi, digunakan karena Tim DVI kesulitan mengidentifikasi satu jenazah.
"Jadi satu ini yang sisi karena inikan tertutup, totalnya sudah diketahui jadi kami bisa pakai metode ini," kata dia.
Kakesdam Kolonel CPM Djanuar Fitriadi mengungkapkan, pengumpulan data DNA dan data sekunder lainnya telah dilakukan jauh hari sebelum evakuasi.
Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses identifikasi jika akhirnya para korban ditemukan.
Ke 12 jenazah yang telah teridentifikasi adalah:
- Kapten CPN Bambang sebagai flight engineer,
- Kapten CPN Aris sebagai pilot,
- Sersan Kepala Suriatna (T/I),
- Letnan Satu CPN Ahwar (kopilot),
- Prajurit Satu Asharul (mekanik),
- Prajurit Kepala Dwi Pur (mekanik),
- Sersan Dua Dita Ilham (bintara avionika).
- Sersan Dua Ikrar Setya Nainggolan (komandan regu),
- Prajurit Satu Yaniarius Loy (tamtama bantuan senapan otomatis),
- Prajurit Satu Risno (tamtama penembak senapan 1/GLM),
- Prajurit Dua Sujono Kaimudin (tamtama penembak senapan 2),
- Prajurit Dua Tegar Hadi Sentana (tamtama penembak senapan 4).