Curhat Mayor Bambang Ketakutan Sebelum Terbang ke Papua
Kepada Santoso, almarhum mengaku takut untuk ikut terbang ke Papua menggunakan Heli Mi-17 HA-5138.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SEMARANG - Empat jenazah prajurit Panerbad Semarang yang gugur dalam bertugas telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal Semarang, Selasa (18/2/2020) pukul 09.30 WIB.
Suasana haru dan isak tangis menyelimuti proses pemakaman.
Berikut nama para pahlawan yang gugur tersebut.
1. Mayor Cpn Anumerta Aris Afik Noviana
2. Mayor CPN Anumerta Bambang Saputra
3. Kapten CPN Anumerta Anwar Affandi
4. Serma Anumerta Suriatna Wijaya Kusuma.
Tak sedikit keluarga dan saudara dari masing-masing prajurit yang gugur bertugas pada 28 Juni 2019 lalu di Papua meluapkan kesedihannya.
• Percakapan Terakhir Praka Yanuarius dengan Sang Ibu Sebelum Alami Kecelakaan Heli di Papua
• Setelah 8 Bulan, 12 Jasad Anggota TNI Korban Helikopter Jatuh di Papua Akhirnya Terungkap
• Motif Dosen dan Mahasiswi Rekayasa Perkelahian di Jalan Thamrin Jakarta, Videonya Sempat Viral
• Siswi SMA Ajak Adik yang Masih SD Berhubungan Intim 2 Kali, Setelah Melahirkan Bayi Dibuang
Mengaku Takut
Satu di antaranya adalah kakak dari Almarhum Mayor CPN Anumerta Bambang Saputra yakni, Santoso (56), warga asal Solo.
Santoso menceritakan bahwa adiknya merupakan anak terakhir dari sepuluh bersaudara.
Dia tak bisa menyembunyikan air matanya kala didatangi Tribun Jateng di TMP.
Santoso mengatakan, sebenarnya sang adik sempat menemui keluarga besarnya di Solo sebelum ditugaskan untuk mengantarkan logistik ke Papua.
Kepada Santoso, almarhum mengaku takut untuk ikut terbang ke Papua menggunakan Heli Mi-17 HA-5138.
Ternyata, kedatangannya ke Solo kala itu menjadi pertemuan terakhir antara Santoso dengan adiknya.
"Adik saya mengaku merasa takut."
"Lalu saya menimpalnya, mengapa mesti takut, kita punya agama."