Tragedi Pramuka yang Tewaskan 9 Siswa SMP di Sleman, Kematian Khoirunnisa saat Ultah
Total ada 257 siswa siswi yang mengikuti susur sungai di Sungai Sempor, Jumat lalu. Saat itu, di lokasi kegiatan tidak sedang turun hujan.
Suasana duka juga menyelimuti kediaman Hendrik, orangtua Nadine Fadilah, korban meninggal lainnya.
Rumah duka di Kalangan, Trimulyo, Sleman, Sabtu siang, ramai kerabat dan tetangga yang melayat.
Agus Budi, relawan desa setempat yang ikut menyisir korban, mengungkap Nadine ditemukan di sekitar Bendungan Klingkong sekira pukul 10.00 WIB.
Petugas mengevakuasi tubuh siswi kelas 7D itu yang masih mengenakan pakaian pramuka.
Pada bagian kepala terdapat luka yang kemungkinan akibat benturan.
"Posisinya di pinggir. Kondisi arus cukup deras, jadi petugas dan relawan juga cukup kesulitan sewaktu evakuasi," kata Agus saat ditemui di lokasi.
"Petugas langsung membawa ke Puskesmas Turi untuk mencocokkan data," imbuhnya.
Orangtua Nadine yang berada di puskesmas memastikan korban adalah anaknya.
Dari puskesmas, jasad Nadine dibawa ke rumah duka.
"Dia anak yang cerdas. Ketika ada acara acara desa dan 17 Agustus atau semacamnya, dia selalu ikut serta," ujar Agus.
"Aku Takut"
Heksa Putranti, siswi SMPN 1 Turi, yang selamat dari musibah susur sungai tak kuasa menceritakan detail kejadian pada Jumat sore itu.
"Nggak usah cerita, Ma (ibu). Aku takut," katanya kepada Rini Antari, ibu kandungnya, Jumat.
Heksa mengatakan hal itu kepada Rini di rumah setelah bersih bersih diri dan istirahat. Ia dibawa pulang sang ibu dari sekolah setelah selamat dari musibah tersebut.
Rini menduga anak bungsunya itu mengalami trauma. Putrinya hanya sempat bercerita sedikit mengenai musibah tersebut.