Bayar Iuran Air di Lampung Barat Bisa Online, PDAM Limau Kunci Kerja Sama dengan BNI

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LIWA - Berinovasi, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Limau Kunci tengah membahas pembayaran rekening air secara online bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Liwa, Lampung Barat.

Rencana tersebut disampaikan direktur PDAM Limau Kunci Pistorik, di ruang kerjanya, Jum'at (27/02/2020). 

"BNI sebagai kantor pembayaran, nantinya BNI akan membuka kantor-kantor cabang baik di kecamatan hingga pekon untuk lebih memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran," ujar Pistorik.

Dikatakan Pistorik, tahapan kerja sama tinggal penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS).

"Mudah-mudahan bulan maret ini semua tahapan sudah selesai dan langsung beroperasi," ucapnya.

• Ini Ciri-ciri Petugas PDAM Gadungan yang Gasak Emas Puluhan Juta di Bandar Lampung

• Pekerja yang Jatuh saat Perbaiki Lift di Pemkot Bandar Lampung Dikabarkan Meninggal Dunia

• Bandara Radin Inten II Tetap Layani Jemaah Umrah, Manajer Humas: Kami Sesuai Regulasi

• Polisi Amankan 4 Pencuri di Lampung Tengah, Pelaku: Kami Gotong Mesin Cuci Lewat Jendela

"Proses pembayaran sama dengan bayar rekening listrik atau pembayaran lainnya yang menggunakan sistem online," lanjut dia.

Dengan adanya kerjasama tersebut, masyarakat diberikan kemudahan dalam memilih cara pembayaran.

"Nanti masyarakat tinggal memilih, bayar via online bisa dengan M Banking hasil kerjasama dengan BNI, atau bisa juga membayar di Indomart," ungkapnya.

Namun bagi masyarakat yang ingin membayar secara langsung ke petugas seperti biasanya juga tetap kita layani.

"Intinya kita ingin memberikan pelayanan yang prima bagi konsumen dalam hal pembayaran," tambah Pistorik.

Lebih jauh Pistorik menuturkan, sebelum menggagas kerjasama dengan pihak BNI, PDAM Limau Kunci telah lebih dahulu melakukan kerjasama dengan indomart.

"Sudah 2 bulan ini berjalan kerjasama dengan indomart. Ini merupakan upaya kita agar konsumen lebih tertib dan tidak ada lagi ada alasan menunggak pembayaran," tutur Pistorik.

Terkait tunggakan konsumen, Pistorik menegaskan pihaknya terus melakukan upaya penagihan.

"Jika dalam 3 bulan belum dibayar maka akan kita berikan surat peringatan, kemudian dilakukan pemutusan sementara jika dalam satu bulan setelah diberikan peringatan," jelasnya.

Namun jika semua upaya tersebut tidak mendapat respon positif dari pelanggan, maka akan kita lakukan pemutusan total.

"Namun bagi konsumen yang telah menyelesaikan tunggakan, maka petugas akan memberikan pelayanan seperti biasa," tutur dia.

Dirinya mengimbau pelanggan bisa taat melakukan pembayaran setiap bulan.

"Pergunakan air sesuai dengan kebutuhan, karena air yang terbuang sama dengan Rupiah yang terbuang sia-sia," pungkasnya.(Tribunlampung.co.id/Ade Irawan)