Tim Advokasi Novel Sebut Beberapa Bukti Penting Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan Raib
"Misalnya, hubungan terduka pelaku yang ditangkap dengan sketsa dan keterangan-keterangan primer saksi-saksi serta temuan Tim Satgas Gabungan Bentukan
RB dan RM dikeluarkan dari ruang pemeriksaan Polda Metro Jaya sekitar pukul 14.26 WIB.
RB dan RM tampak mengenakan baju tahan warna orange dengan tangan yang diikat.
Kemudian kedua pelaku digiring oleh Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto menuju mobil.
Kedua pelaku tampak berambut pendek. Satu pelaku bertubuh sedikit gempal.
Sementara satu lagi bertubuh tinggi dan lebih kurus.
Mengejutkannya, ketika hendak digiring ke mobil polisi, salah satu pelaku berteriak dan mengatakan bahwa ia tak suka dengan Novel Baswedan.
"Tolong dicatat, saya enggak suka sama Novel karena dia penghianat," ucap pelaku RB, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019).
Seusai mengucapkan kata-kata tersebut kedua pelaku langsung dinaikkan dan dibawa oleh mobil polisi.
Wajah kedua pelaku pun dibandingkan dengan sketsa yang pernah dirilis beberapa waktu lalu.
Pada sketsa yang dirilis, ada dua wajah orang yang diduga pelaku penyiraman air keras Novel Baswedan pada 24 November 2017.
Dikutip dari Kompas.com, sketsa tersebut merupakan hasil kerja dari tim Australian Federal Police (AFP) dan Pusat Inafis Mabes Polri.
Mereka menganalisis berdasarkan rekaman CCTV di sekitar lokasi penyiraman Novel.
Selain itu, keterangan saksi mata juga dianalisis polisi.
Saat itu, identitas kedua pelaku disebut sebagai Mr X pertama dan Mr X kedua.
Dilansir Kompas.com, ciri-ciri Mr X ialah laki-laki bersuku bangsa Indonesia berusia kurang lebih 40 tahun.