Dituduh Dalangi Perampokan, Bos Rongsokan di Lampung Tengah Jadi Korban Salah Tangkap

Saat itu, Kodri mengaku dibawa ke Mapolres Lampung Tengah. Dalam kondisi tangan terborgol, ia dipaksa duduk di lantai sembari menghadap ke tembok.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Hanif
Kodri Saputra (kiri) dan pamannya, Khoiri (kanan), melapor ke Paminal Bidang Propam Polda Lampung, Jumat (28/2/2020). 

"Sebelum saya dibawa, saya minta tolong istri saya mengambil dompet saya. Tapi istri saya dimarahin. 'Kamu itu suaminya salah masih dibela.' Istri saya jelas gak terima dan bilang kalau suami saya gak salah. 'Kalian (polisi) semua saya tuntut.' Begitu juga saya," beber Kodri.

Saat itu, Kodri mengaku dibawa ke Mapolres Lampung Tengah.

Dalam kondisi tangan terborgol, ia dipaksa duduk di lantai sembari menghadap ke tembok.

"Kalau intimidasi gak ada. Cuma saya dituduh jadi pelaku perampokan. Saya gak ngerasa jadi perampok beras. Saya memang bawa truk. Tapi muat rongsokan dari Humas Jaya," jelas Kodri.

Kodri pun sempat bertanya terkait dua pria yang menuduhnya sebagai anggota komplotannya.

"Datanglah dua orang pakai sebo (penutup wajah), ditanya satu per satu. Ternyata dua-duanya gak kenal. Saya tenang. Akhirnya kunci mobil  diberikan dan saya pulang. Ya cuma tiga jam," sebutnya.

Kodri mengatakan, polisi yang menangkapnya telah meminta maaf.

Namun, ia tak bisa memaafkan begitu saja.

Pasalnya, penangkapan itu membuat namanya tercemar.

Apalagi peristiwa itu terjadi di depan banyak orang.

"Tadinya mereka minta maaf semuanya ke saya. Ya saya gak mudah memaafkan. Nangkepnya saja di depan di rumah, rame orang. Ya setidaknya bisa memulihkan nama baik saya," tandasnya.

Khoiri, paman Kodri, mengaku ada anggota polisi yang mendatangi rumah korban untuk meminta maaf.

"Setelah kejadian memang ada utusan dari polres, dua anggota, untuk meminta maaf. Tapi pihak kami gak langsung terima. Karena sudah mempermalukan. Namanya juga kampung," ucapnya.

"Jadi maunya, kami (keluarga), anggota polisi yang nangkap dan dua wartawan yang ikut, datang meminta maaf di hadapan pamong, RT, warga, dan tokoh masyarakat di Yukum Jaya," tegasnya.

Khoiri mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan permasalahan ini ke kuasa hukum.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved