Penangkapan Pencuri di Pringsewu
Sebelum Ditangkap karena Curi Speaker Aktif di Pringsewu, 2 Pelaku Sempat Maling Jaket
"Ternyata, sebelum mencuri di toko elektronik, ketiga pelaku tersebut mencuri lima helai jaket dan sembilan helai kaos di Toko Baju Herman Jaket."
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Dua pelaku Pencurian dengan pemberatan yang diamankan di Jalinbar depan Chandra Superstore Pringsewu langsung diperiksa penyidik Polres Pringsewu.
Mereka Rahmad Hidayat (27) yang kesehariannya sebagai wiraswasta dan Rahman Rozali (26) yang kesehariannya sebagai pemangkas rambut.
Keduanya merupakan warga Taman Sari, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran.
Sementara satu orang lagi pelaku berinisial JM, berhasil kabur dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Kasatserse Kriminal Polres Pringsewu AKP Sahril Paison mengatakan, setelah mengintrogasi kedua pelaku tersebut, pihaknya mendapat pengakuan yang mengejutkan.
• BREAKING NEWS Aksi Polisi Tangkap Pencuri Depan Chandra Pringsewu Gegerkan Warga
• Bak Film Laga, Polisi Kejar-kejaran dengan Pengedar Sabu di Tol Lampung, Pelaku Akhirnya Nyerah
• Polisi Baru Tangkap 2 Orang Pelaku Pencurian di Pringsewu, 1 Orang Masuk Daftar DPO
• Pengakuan Suami yang Pukuli Istri Pakai Sandal: Setiap Saya Minta Ponselnya Gak Dikasih
"Ternyata, sebelum mencuri di toko elektronik, ketiga pelaku tersebut mencuri lima helai jaket dan sembilan helai kaos di Toko Baju Herman Jaket," ungkap Sahril mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri, Senin (2/3/2020).
Toko baju tersebut, kata Sahril, berada di Jalinbar ruas Jalan A Yani, Pringsewu Barat, Pringsewu.
Satu Orang DPO
Tim Tekab 308 Polres Pringsewu baru mengamankan dua dari tiga orang pelaku Pencurian yang membuat geger di Jalinbar depan Chandra Departemen Store Pringsewu, Senin, 2 Maret 2020 sekira pukul 14.00 WIB.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pringsewu AKP Sahril Paison mengatakan, dua tersangka yang berhasil ditangkap merupakan warga Taman Sari, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran.
Yaitu, Rahmad Hidayat (27) yang kesehariannya sebagai wiraswasta dan Rahman Rozali yang kesehariannya sebagai pemangkas rambut.
Sementara satu rekannya yang berhasil kabur.
"Satu orang kami tetapkan sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang) berinisial JM," ungkap Sahril mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri, Senin petang.
Gegerkan Warga
Warga Pringsewu digegerkan dengan penangkapan kawanan pelaku Pencurian dengan pemberatan di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Kecamatan Pringsewu.
Kejadian penangkapan tersebut terjadi tepatnya di depan Chandra Superstore Pringsewu, Senin, 2 Maret 2020.
Peristiwa tersebut menjadi perhatian masyarakat yang kemudian ada warga mengabadikannya via ponsel dan tersebar di media sosial.
Kasatserse Kriminal Polres Pringsewu AKP Sahril Paison membenarkan peristiwa penangkapan pelaku Pencurian tersebut terjadi sekira pukul 14.00 WIB.
Pelaku telah mencuri barang elektronik berupa speaker aktif di Toko Raja Elektronik di ruas Jalan KH Gholib Kelurahan Pringsewu Barat, Kecamatan Pringsewu.
Para pelaku mengendarai Toyota Avanza warna hitam dengan BE 1085 RV.
Kawanan pelaku ini berpura-pura menjadi pembeli datang ke toko tersebut.
"Pelaku bersama temannya mengambil satu speaker aktif merk HQ warna hitam yang berada di dalam Toko Raja Elektronik kemudian kabur," kata Sahril mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri, Senin sore.
Kebetulan ada yang melihat para pelaku mengambil speaker aktif yang kemudian salah seorang karyawan toko mengejar para pelaku.
Sontak peristiwa itu membuat gempar warga sekitar.
Petugas yang mendapatkan informasi tersebut langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Para pelaku berhasil diamankan di depan Chandra Departemen Store, untuk kemudian digelandang ke Mapolres Pringsewu.
IRT Korban Pencurian di Bandar Lampung Belum Lapor Polisi, Anak Lilis: yang Hilang Bisa Dicari
Meski sudah menjadi korban kejahatan Pencurian, keluarga Lilis belum melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian.
Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Jalan Cut Nyak Dien, Gang Surya, Kelurahan Palapa, Kecamatan Tanjungkarang Pusat menjadi korban Pencurian dengan modus pelaku berpura menjadi petugas PDAM, Rabu (26/2/2020).
Anak korban Indra (32) mengatakan, saat ini pihaknya belum membuat laporan ke polisi.
Ia menyebut, pasca kejadian kondisi sang ibu sempat mengalami shock.
Namun, anak anak korban berusaha menenangkan agar tidak menjadi beban pikiran.
"Ya sudah lah, yang hilang bisa dicari, yang penting mama selamat ga dicelakakan sama pelakunya," kata Indra, Rabu (26/2/2020).
Indra baru mengetahui ibunya menjadi korban Pencurian satu jam setelah kejadian.
"Tadi polisi sudah menyarankan, iya nanti kami buat laporan," tukasnya.
Di tempat yang sama, Camat Tanjungkarang Pusat, Maryamah meminta masyarakat untuk mewaspadai segala bentuk modus kejahatan.
"Kejahatan sekarang banyak modusnya, jadi masyarakat harus waspada. Curigai setiap gerak gerik orang asing yang mencurigakan," ujar Maryamah, saat menyambangi rumah korban, Rabu (26/2/2020).
Maryamah menambahkan, modus seperti ini sudah sering terjadi.
Meski suatu wilayah terbilang kondusif, kata Maryamah, bukan berarti aman dari tindak kejahatan.
"Kemungkinan sudah diintai pelaku. Sekitar sini kalau siang memang sepi, ya kalau malam ada petugas ronda. Semoga saja pihak polisi bisa segera ungkap," katanya.
Sempat Ancam Korban
Empat orang terduga pelaku Pencurian di sebuah rumah Jalan Cut Nyak Dien, Gang Surya, Kelurahan Palapa, Kecamatan Tanjungkarang Pusat sempat mengeluarkan ancaman, sebelum meninggal lokasi.
Korban, Lilis (61) mengatakan, komplotan pelaku berjumlah empat orang ini mengancam untuk melakukan penusukan.
"Saling kode sesama mereka, katanya, 'sudah tikam aja'," ujar Lilis, menirukan percakapan para pelaku.
Percakapan ini didengar Lilis, sebelum dua orang pelaku dijemput dua motor yang ditunggangi oleh dua rekan lainnya.
Kata Lilis, dari dialegnya, pelaku menggunakan bahasa daerah Lampung.
"Bukan Palembang, sepertinya bahasa Lampung," terangnya.
Mendengar ucapan itu, Lilis meneriaki komplotan tersebut sampai akhirnya warga sekitar datang.
Namun keempat pelaku keburu melarikan diri.
"Jadi mereka ini orang empat, dua nyamperin saya, 2 lagi ini pakai motor sepertinya nunggu di pojokan gang," jelasnya.
Untungnya, kata Lilis, ancaman tersebut hanya sebatas ucapan.
"Saya ga lihat senjatanya, tapi sepertinya ada golok di dalam tasnya, karena mereka ini semua pake tas," jelasnya.(Tribunlampung.co.id/R Didik Budiawan C/Joviter Muhammad)