Warga Digegerkan Koper Mengambang di Sungai, Saat Dibuka Isinya Jasad Turis China Meringkuk

Sopir, yang belum diidentifikasi, dilaporkan mengatakan kepada polisi bahwa penumpangnya telah melemparkan empat tas ke sungai di tiga lokasi terpisah

Editor: Romi Rinando
Daily Mail
Warga Digegerkan Penemuan Koper Mengambang di Sungai, Saat Dibuka Tubuh Turis China Meringkuk Tangan dan Kaki Diikat  

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Koper mengambang di sungai ditemukan warga dan sempat disangka berisi ikan busuk menggemparkan warga.

Pasalnya saat isinya dibuka, bukannya harta karun tapi malah membuat warga takut dan merinding. 

Dilansir dari Daily Mail, Sabtu (29/2/2020), diketahui didalam koper tersebut ditemukan mayat diikat, dan ditempatkan di dalam koper dan dibuang ke sungai di Thailand hidup-hidup.

Mayat tersebut diketahui bernama Wang Jun ditemukan dalam sebuah koper hitam yang mengambang di sungai Ping di Kamphaeng Phet, Thailand tengah, pada Selasa sore.

Sedangkan sang istri Zhu Bing (28) mayatnya yang juga dibuang ke sungai dalam sebuah koper, masih dicari oleh pihak kepolisian.

Diketahui Pasangan suami istri tersebut menyewa tiga vila dengan 13 wisatawan China lainnya di Pattaya, dekat Bangkok, setelah mereka tiba pada 12 Februari.

Operasi Pencarian Nelayan yang Hilang di Perairan Kiluan Resmi Dihentikan

Mabes Polri Ungkap Hasil Otopsi Penyebab Organ Tubuh Bayi Tanpa Kepala Hilang, Orangtua Ikhlas

Kisah Pria Tak Pernah Percaya Klenik Hilang 9 Hari di Hutan Amazon, Selamat Karena Ditolong Monyet

 

Anggota lain wisatawan sejak itu telah kembali ke China.

Tubuh Jun ditemukan meringkuk di dalam koper dengan tangan dan kakinya diikat oleh kawat merah.

s
Daily Mail / Tuan Jun, kiri, dan istrinya Bing, kanan, telah menyewa tiga vila di Pattaya bersama 13 turis Tiongkok lainnya.

Tuan Jun, kiri, dan istrinya Bing, kanan, diketahui menyewa tiga vila di Pattaya bersama 13 turis Tiongkok lainnya.
 

Suthon Thapthan, seorang nelayan yang menemukan jenazah itu mengira koper itu dipenuhi ikan busuk.

"Sulit dibuka," katanya. "Tapi ketika aku membukanya, ada seorang pria meringkuk di dalam dan aku takut."

Letnan Polisi Kolonel Jittipol Polponprueksa mengatakan mereka sedang menyelidiki pembunuhan itu dan menyiapkan dua surat perintah penangkapan.

“Korban tiba dengan istrinya dan dia hilang. Kami sedang mencari mayatnya di sungai, yang kami yakini juga ada dalam koper," katanya.

Seorang pengemudi mengatakan dia melihat koper-koper dilemparkan ke sungai.

Penduduk desa juga telah memberikan keterangan bahwa mereka mendengar benda-benda berat diceburkan di sungai.

"Pemeriksaan otopsi mengkonfirmasi bahwa korban meninggal karena tenggelam, jadi dia masih hidup ketika diceburkan."

Petugas yang mewawancarai penduduk desa yang tinggal di dekat daerah itu diberitahu bahwa sebuah mobil berhenti pada hari Senin pekan ini.

Mereka kemudian mendengar setidaknya dua benda berat diceburkan ke air.

Daily Mail

s
Penduduk desa juga telah memberikan saksi bahwa mereka mendengar benda-benda berat diceburkan di sungai.

Polisi mengidentifikasi pengemudi dan melacak pergerakan pasangan itu ke vila sewaan mereka, di mana mereka menemukan noda darah dan pertanda pertikaian.

Sopir, yang belum diidentifikasi, dilaporkan mengatakan kepada polisi bahwa penumpangnya telah melemparkan empat tas ke sungai di tiga lokasi terpisah.

"Saya dihubungi melalui perusahaan mobil untuk mengantar sekelompok wisatawan China," kata mereka kepada petugas polisi.

'Ketika saya tiba di rumah, ada empat orang China yang mulai memuat lima koper ke mobil dan saya perhatikan dua di antaranya lebih berat daripada yang lain.

“Saya disuruh mengirim mereka ke provinsi Tak. Namun, ketika kami berada di Kamphaeng Phet saya diperintahkan untuk berhenti dan mereka menurunkan satu koper dan melemparkannya ke sungai, kemudian mereka melakukan hal yang sama lagi."

Letnan Polisi Kolonel Jittipol Polponprueksa mengatakan bahwa petugas sedang melakukan tes pada darah dan sidik jari yang ditemukan di rumah dan juga mengumpulkan rekaman CCTV dari daerah tersebut.

Mereka percaya setidaknya empat orang terlibat dalam dugaan pembunuhan terhadap turis China dan hilangnya istrinya, yang mereka duga juga dibunuh.

Catatan imigrasi dilaporkan menunjukkan bahwa Wang Jun memiliki sejarah sering melakukan perjalanan ke Thailand, di mana ia akan melakukan perjalanan darat ke daerah Mae Sot di provinsi Tak dekat perbatasan negara itu dengan Burma, yang juga dikenal sebagai May Myanmar.

Investigasi Reuters tahun lalu menemukan bahwa Burma telah menjadi pusat laboratorium produksi met Asia, yang sebagian besar dikontrol oleh sindikat perdagangan narkoba Tiongkok yang terhubung dengan Tse Chi Lop yang terkenal jahat, yang dijuluki El Chapo Asia. (artikel ini sudah tayang di intisari)

Sumber: Intisari Online
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved