Penemuan Mayat di Pringsewu

Orang Gangguan Jiwa yang Tewas Sudah Berbulan-bulan Tinggal di Eks Pos Polhut Pringsewu

Orang gangguan jiwa yang ditemukan tewas sudah berbulan-bulan tinggal di eks Pos Polisi Kehutanan.

Tribunlampung.co.id/Didik
Eks Pos Polhut Pringsewu tempat ditemukan mayat. Orang Gangguan Jiwa yang Tewas Sudah Berbulan-Bulan Tinggal di Eks Pos Polhut Pringsewu 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Orang gangguan jiwa yang ditemukan tewas di aset pemerintah mangkrak, sudah berbulan-bulan tinggal di bekas Pos Polisi Kehutanan tersebut.

Kepala Dusun II Pekon Ganjaran, Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Suwarto (37) mengatakan, tidak ada yang mengetahui persis kapan datangnya ODGJ di lokasi tersebut.

"Entah siang, entah malam, tahu-tahu sudah ada di situ," kata Suwarto, Selasa, 3 Maret 2020.

Suwarto mengatakan, kondisi orang gangguan jiwa tersebut ketika ditanya tidak nyambung.

Kendati begitu, masih sering terlihat membersihkan halaman depan Pos Polisi Kehutanan tersebut.

BREAKING NEWS Orang Gangguan Jiwa Ditemukan Tewas di Eks Pos Polhut Pringsewu

Mayat Anonim di Kolam Pantai Duta Wisata Ditemukan Tanpa Busana

Alfamart di Lampura Dimasuki Pencuri, Rokok, Cokelat hingga Susu Kaleng Raib

BREAKING NEWS BKSDA Bengkulu-Lampung Gagalkan Penyelundupan 87 Burung, 29 Diantaranya Dilindungi

Sementara saat tidur, orang gangguan jiwa ini hanya beralaskan tikar di dalam bangunan bekas Pos Polisi Kehutanan Kabupaten Pringsewu ini.

Warga Sempat Dibuat Resah

Orang gangguan jiwa yang ditemukan tewas di aset mangkrak, bekas Pos Polisi Kehutanan Kabupaten Pringsewu sempat membuat warga sekitar resah.

Pasalnya, orang tersebut sering membuat rusuh.

Kepala Dusun II Pekon Ganjaran Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu Suwarto (37) mengatakan, atas tindakan rusuh tersebut warga melapor ke aparatur Pekon.

"Warga resah merasa tanamanannya diganggu. Sering nyabuti singkong, dan menebang pohon pisang," ungkap Suwarto.

Dia pun mengaku bingung bagaimana orang gangguan juwa tesebut mempunyai golok dan sabit.

Atas laporan warga ini sempat disampaikan ke Kecamatan.

Alhasil warga sekitar berinisiatif gantian memberi makan orang gangguan jiwa ini.

Ternyata, rasa lapar lah yang membuat orang gangguan jiwa rusuh.

Setelah sering diberi makan tidak lagi mengganggu tanaman warga.

Terakhir, Senin, 2 Maret 2020 kemarin, Suwarto menceritakan, istrinya Mirnawati (31) masih memberi makan orang gangguan jiwa.

Menurut dia, kondisinya masih baik-baik saja dan masih bisa duduk.

Kemudian, Selasa, 3 Maret 2020, saat akan diberi makan sudah tidak bernyawa.

Atas temuan itu, kemudian dilaporkan ke Polsek Pagelaran.

Orang gangguan jiwa ditemukan tewas di bangunan mangkrak milik Pemkab Pringsewu berupa bangunan Pos Polisi Kehutanan, Selasa, 3 Maret 2020 sekira pukul 07.30 WIB.

Bangunan permanen ukuran sekitar 15 meter x 9 meter berada di tepi ruas Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Pekon Ganjaran, Kecamatan Pagelaran.

Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Pagelaran AKP Syafri Lubis membenarkan soal orang gangguan jiwa yang tewas di bangunan bekas Pos Polisi Kehutanan Kabupaten Pringsewu ini.

"Tidak ada yang mengetahu identitasnya, serta asal-usul orang dengan gangguan jiwa yang ditemukan tewas tersebut," ungkap Syafri mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri, Selasa siang.

Keberadaan jasad orang gangguan jiwa tersebut dilaporkan masyarakat sekitar.

Atas temuan jasad tersebut, lantas dibawa ke kamar jenazah RSUD Kabupaten Pringsewu.

Tidak ada ditemukan tanda kekerasan pada tubuh mayat.

Ditambahkan Syafri, pihaknya sudah melakukan identifikasi digital.

Menurutnya, tidak terekam jejak digital sehingga dipastikan anonim.

Dia memperkirakan, sebelum ada perekaman e-KTP, diperkirakan orang gangguan jiwa tersebut telah kabur dari rumah.

Oleh karena anonim, Syafri menyerahkan jenazah tersebut kepada pihak rumah sakit untuk pengurusan pemakamannya.

Syafri mengungkapkan orang gangguan jiwa yang ditemukan tewas berjenis kelamin laki-laki ini berpawakan kurus dengan tinggi sekitar 170 senti meter.

Usianya kira-kira 60 tahun.

Mayat Anonim di Kolam Pantai Duta Wisata Ditemukan Tanpa Busana

Mayat anonim di kolam Pantai Duta Wisata ditemukan telanjang bulat atau tanpa busana

Salman Hariyadin security yang pertama kali menemukan, mengatakan jika korban ditemukan dalam kondisi telanjang.

"Mayatnya itu gak pakai pakaian, jadi telanjang," ujarnya, Rabu 26 Februari 2020.

Masih kata dia, tak ditemukan satu pun identitas yang melekat di tubuh korban.

"Identitas gak ada, tapi kalaupun pengunjung gak mungkin, kan kami baru buka jam sembilan," timpalnya.

Meski demikian, Salman menuturkan jika pakaian korban ditemukan tak jauh dari kolam.

"Pakaiannya ada, tapi identitas gak ada," tandasnya.

Kaget Temukan Mayat Saat Patroli

Ditemukan sekitar pukul sembilan pagi, security Pantai Duta Wisata kaget melihat mayat terapung di Kolam.

Salman Hariyadin security yang pertama kali menemukan, mengatakan penemuan mayat ini saat ia tengah patroli.

"Jam 9 pagi tadi, seperti biasa saya patroli keliling kawasan wisata," ungkapnya, Rabu 26 Februari 2020.

Lanjutnya saat ia mulai berputar di sebuah kolam yang sudah tidak difungsikan lagi.

"Saya liat ada yang terapung, tapi diam aja ternyata udah meninggal, saya langsung lapor," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang pria tanpa identitas ditemukan tak bernyawa di sebuah kolam tak berfungsi didalam kawasan wisata Pantai Duta Wisata Jalan Laksamana R.E.Martadinata, Way Tataan, Telukbetung Timur, Rabu 26 Februari 2020.

Informasi yang dihimpun mayat tanpa indentitas ini ditemukan tak bernyawa mengambang di sebuah kolam yang tak difungsikan lagi.

Mayat ini pertama kali ditemukan oleh security Pantai Duta Wisata saat kawasan wisata akan dibuka.

Atas penemuan ini, pihak Pantai Duta Wisata langsung menghubungi pihak berwajib.

Mayat pria tanpa identitas ini pun langsung dievakuasi.

Sempat Dikira Sampah, Warga Temukan Mayat Anonim di Saluran Irigasi Trimurjo

Warga di Bedeng II, Kelurahan Simbar Waringin, Kecamatan Trimurjo, temukan mayat tanpa identitas di saluran irigasi setempat.

Jenazah berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan warga dalam kondisi mengambang dan tersangkut di aliran irigasi di Bedeng II, pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB.

Awalnya warga mengira jika jenazah tersebut merupakan tumpukan sampah yang menyumbat aliran irigasi.

Namun, setelah didekati ternyata jenazah manusia dengan jenis kelamin laki-laki.

Paino salah seorang warga menyebutkan, kondisi mayat saat ditemukan dalam dalam posisi terlungkup dan mengenakan pakaian utuh.

"Warga lalu berteriak kalau itu adalah mayat laki-laki. Setelah itu banyak warga yang mendekat ke lokasi (ditemukan mayat)," ujar Paino, Selasa (25/2/2020).

Herman warga lainnya mengatakan, dari ciri-ciri yang terlihat dari identitas yang dikenakan korban, warga tidak mengenal jenazah laki-laki yang diperkirakan berusia lebih dari 30 tahun tersebut.

"Kalau dari ciri-cirinya warga sini tidak kenal. Kemunginan itu (korban) tidak berasal dari kampung sini (Simbarwaringin), dan tidak ada keluarga yang kehilangan anggota keluarga," katanya.

Kepala Polsek Trimurjo Ajun Komisaris Kurmen Rubiyanto mendampingi Kapolres AKBP I Made Rasma mengatakan, mayat tanpa identitas itu sudah dievakuasi ke darat. (Tribunlampung.co.id/Robertus Didik Budiawan Cahyono)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved