Kasus Corona di Indonesia
Polda Lampung Cek Gudang Alkes di Lampung, Antisipasi Penimbunan Masker dan Hand Sanitizer
Cegah adanya penimbunan alat kesehatan, khususnya Masker, Polda Lampung melakukan pengecekan di gudang-gudang alat kesehatan termasuk apotek.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Noval Andriansyah
"Pagi tadi masih ada. Gak lama kita buka, langsung habis terjual," katanya.
Ia mengaku, Masker kesehatan itu sebenarnya sudah diburu konsumen sejak satu bulan terakhir.
Namun penjualan benar-benar melonjak setelah presiden mengumumkan ada WNI terkena virus corona.
"Tak kurang dari 3 jam, penjualan Masker kita ludes, penjualan tembus Rp 4 juta," katanya. Padahal terus dia, pada hari biasa, dalam satu bulan apotek ini hanya mampu menjual paling banyak 10 kotak Masker isi 25.
"Macam-macam harga jual dari Rp 1.000 sampe Rp 5.000 perlembar. Rata rata orang beli satu box isi 50 harganya Rp 25 ribu," jelasnya.
Yusuf menambahkan, kebanyakan pembeli Masker untuk dipakai bukan untuk dijual kembali.
Semenjak stok kurang, pihaknya membatasi pembelian maksimal 20 box untuk satu orang.
"Dari distributor juga sudah satu bulan ini gak ada kiriman. Jadi yang terjual habis hari ini adalah stok lama," katanya.
Sementara di sejumlah apotek lain di Bandar Lampung, stok Masker sedang kosong.
Pantauan Tribunlampung.co.id di Apotek K24 Jalan Arif Rahman Hakim, persediaan Masker sudah dua hari kosong.
Bahkan, di distributor alat-alat kesehatan (alkes) Arnez De Luores di Jalan Teuku Umar, Kedaton sudah dari dua pekan terakhir alat penutup mulut dan hidung ini tidak masuk ke gudang distribusi.
Namun sayangnya, karyawan Arnez enggan menyebutkan alasan kelangkaan Masker dari pertengahan bulan Februari lalu.
"Semua jenis Masker habis," ujar pria yang enggan disebutkan namanya.
Kekosongan stok Masker juga terjadi di apotek Kimia Farma, Kedaton Medical Center.
"Kita (Apotek Kimia Farma) sudah lumayan lama sudah tidak jual lagi, karena memang kondisinya sudah kosong dari distributor," ujar staf apotek ini kepada Tribunlampung.co.id, Senin malam.