Zakat dan Infaq
Pengertian dan Perbedaan antara Sedekah, Infaq dan Zakat
Bulan suci Ramadhan 2020 pengertian dan perbedaan antara sedekah, infaq dan zakat.
Penulis: Tama Yudha Wiguna | Editor: Heribertus Sulis
Hanya saja, jika infak berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut hal yang bersifat non materiil.
Seperti halnya, senyum saja bisa menjadi sedekah.
Lalu menyingkirkan paku di jalan supaya tidak membahayakan orang lain, juga termasuk shodaqoh.
Muslim dari Abu Dzar,Rasulullah menyatakan bahwa, jika tidak mampu bersedekah dengan harta maka membaca tasbih, membaca takbir, tahmid, tahlil, berhubungan suami-isteri,dan melakukan kegiatan amar ma’ruf nahi munkar adalah sedekah.
Seringkali kata-kata sedekah dipergunakan dalam Al Qur’an, tetapi maksud sesungguhnya adalah zakat, (Q.S At-Taubah: 60 dan 103).
Jika seseorang telah berzakat tetapi masih memiliki kelebihan harta, sangat dianjurkan sekali untuk berinfak atau bersedekah.
Berinfak adalah ciri utama orang yang bertakwa (al-Baqarah: 3 dan Ali Imran: 134), ciri mukmin yang sungguh-sungguh imannya (al-Anfal: 3-4), ciri mukmin yang mengharapkan keuntungan abadi (al-Faathir: 29).
Berinfak akan melipatgandakan pahala di sisi Allah (al-Baqarah: 262).
Berikut adalah rangkuman pengertian dari Zakat, Infak dan Sedekah
Zakar
1. Berhubungan dengan materi (harta).
2. Wajib dikeluarkan bagi seseorang yang memenuhi syarat.
3. Diberikan kepada orang tertentu (ada 8 golongan)
Infaq
1. Berhubungan dengan materi (harta).
2. Siapa saja boleh berinfaq, dan hukumnya sunnah.
3. Boleh diberikan kepada siapa saja
Sedekah
1. Tidak harus berupa materi (harta),senyum juga boleh.
2. Siapa saja boleh bersedekah, dan hukumnya sunnah.
3. Dari siapa saja untuk siapa saja.
Demikian pengertian dan perbedaan antara sedekah, infaq dan zakat. (tribunlampung.co.id/tama yudha wiguna)