Tribun Bandar Lampung
Puskesmas Satelit Klaim Tak Salahi Prosedur Medis, Satu Pasien Diduga Alami Alergi Obat
Puskemas Satelit menyatakan tidak melakukan kesalahan prosedur penanganan medis terhadap Rudi Yulianto warga Pulau Klagian Kedamaian.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Puskemas Satelit menyatakan tidak melakukan kesalahan prosedur penanganan medis terhadap Rudi Yulianto (35) warga Pulau Klagian Kedamaian, Bandar Lampung.
Warga tersebut mengeluhkan bintik-bintik merah di tubuhnya.
Kondisi itu terjadi pasca ia berobat ke Puskemas Satelit 24 Februari 2020 lalu.
Kepala Subbag Tata Usaha Puskesmas Satelit Heriyansyah mengatakan, pasien memiliki riwayat epilepsi dan sebelum berobat sudah mengkonsumsi obat.
“Saat ditanya apakah alergi obat pasien menjawab tidak," sebutnya.
• Awalnya Cuma Bintik Merah di Tubuh, Kulit Rudi Melepuh Diduga Akibat Minum Obat dari Puskesmas
• Negara Rugi Rp 4,88 Miliar, Tipikor Pembangunan Lantai 2 dan 3 RSUD Pesawaran
• Perjuangan Mahasiswa UBL Sabet 2 Emas dan 3 Perak Ajang Olimpiade Robot
• Babinsa kelurahan Sukadanaham Ikuti Olahraga Senam Sehat Bersama
Ia menambahkan, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab gejala dialami pasien Rudi.
"Kalaupun itu ada keluhan melepuh, itu obat yang mana dikonsumsi?,” jelasnya.
“Karena ini bukan injeksi, ada dua obat. Apakah karena obat yang (dibawa) sebelumnya atau yang kami beri," sebut Heriyansyah.

Ia menyatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan terhadap pasien yang sudah dirujuk tersebut.
Rudi Yulianto menjelaskan, mendapat lima jenis obat berdasarkan resep. Pulang ke rumah aku minum. Aku juga biasa aja awalnya, bahkan sampai kerja," jelasnya saat ditemui di RS Graha Husada, Jumat (6/3/2020).
Beberapa hari setelahnya, Rudi sulit bangun dari tempat tidur lantaran kaki dan tangannya sakit.
Begitu juga kondisi perutnya, dan wajahnya berubah jadi kehitaman.
Ia pun kembali ke Puskesmas Satelit menyampaikan keluhan dialaminya diduga pasca minum obat yang diberikan.
"Waktu badan aku tunjukkan mereka kaget, bahkan sampai nanya obat dari mana dan mereka saling pandang," tuturnya.
Rudi pun akhirnya melakukan rujukan ke Rumah Sakit Graha Husada.
"Terakhir, kata dokter ini bukan campak tapi alergi obat, untung fisik kuat," tandasnya. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)