Polisi Bunuh Diri di Bandar Lampung
Sebelum Meninggal Seusai Tenggak Cairan Pembersih Lantai, Brigadir AK Sempat ke Toilet Sendiri
Anggota Satsabhara Polresta Bandar Lampung ini dilarikan ke rumah sakit setelah menenggak cairan pembersih lantai di rumahnya.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Brigadir AK (34) sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung, Bandar Lampung, Selasa (10/3/2020).
Anggota Satsabhara Polresta Bandar Lampung ini dilarikan ke rumah sakit setelah menenggak cairan pembersih lantai di rumahnya, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.
Ayah korban, Edi Pamungkas, mengatakan, Brigadir AK terlebih dahulu mendapatkan penanganan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Bhayangkara.
Karena kondisinya mulai membaik, akhirnya Brigadir AK dipindah ke ruang rawat inap.
• BREAKING NEWS Tewas Bunuh Diri, Brigadir AK Dimakamkan Sore Ini
• Polisi di Bandar Lampung yang Bunuh Diri Minum Cairan Tinggalkan 1 Istri dan 2 Anak
• Gadis 18 Tahun di Bandar Lampung Diajak Hubungan Badan di Losmen: Kalau Hamil Gimana?
• Remas Dada Karyawati Apotek di Pringsewu, Pria Ini Diringkus Polda Banten
Saat itu, kata Edi, anaknya masih sanggup ke toilet sendiri.
"Dia aja masih gagah. Sanggup ke kamar mandi sendiri tanpa dituntun," jelasnya.
Tmun tak lama berselang, lanjut pensiunan Polri ini, kondisi Brigadir AK terus mengalami penurunan.
Edi tak menyangka putra sulungnya itu mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 19.45 WIB.
"Gak nyangka (meninggal). Saya kira dia tidur karena efek obat yang dikasih dokter. Setelah saya pegang, tubuhnya dingin. Saya cek nadinya udah gak ada," terangnya.
Mengetahui anaknya sudah tak bernyawa, Edi memanggil petugas medis untuk memastikan kondisi anaknya.
"Jam 10 malam akhirnya kami bawa pulang. Diantar oleh pihak rumah sakit. Rencana jam tiga sore ini akan dikebumikan," katanya.
Dimakamkan Sore Ini
Brigadir AK (34), anggota Satsabhara Polresta Bandar Lampung yang tewas karena diduga bunuh diri, akan dimakamkan hari ini, Rabu (11/3/2020).
Sejumlah pelayat mulai berdatangan ke rumah duka di Kecamatan Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.
Brigadir AK ditemukan tak bernyawa di rumahnya, Selasa (10/3/2020) sekira pukul 15.00 WIB.
Ia diduga tewas setelah menenggak cairan pembersih lantai.
Dari pantauan Tribunlampung.co.id, saat ini pihak keluarga sedang bersiap memandikan jenazah.
Edi Pamungkas, ayah korban, menuturkan, rencananya jenazah Brigadir AK dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) yang tak jauh dari rumah duka.
"Kalau gak ada halangan, pemakaman dilakukan sekitar jam tiga sore," ujar Edi Pamungkas.
Di antara para pelayat, tampak sejumlah anggota Satsabhara Polresta Bandar Lampung.
Mereka disambut ayah korban yang merupakan purnawirawan anggota Polri.
"Masih menunggu keluarga dari jauh. Karena adiknya (Brigadir AK) masih di Papua," jelasnya.
Fakta-fakta Kematian Brigadir AK
Brigadir AK (34) ditemukan tak bernyawa di rumahnya, Sukadanaham, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (10/3/2020).
Diduga, Angga menenggak cairan pembersih lantai.
Brigadir AK meninggal setelah sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung, Bandar Lampung.
Berikut fakta-fakta seputar aksi bunuh diri Brigadir AK:
1. Minum Cairan Pembersih
Brigadir AK diketahui melakukan aksi bunuh diri pada Selasa (10/3/2020) sekitar pukul 15.00 WIB di rumahnya di Sukadanaham, Bandar Lampung.
Tidak hanya meminum cairan pembersih lantai, Brigadir AK menyayat pergelangan tangannya.
2. Diketahui Ayah
Upaya bunuh diri Brigadir AK diketahui pertama kali oleh sang ayah.
Brigadir AK menelepon sang ayah setelah melakukan upaya bunuh diri.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, Brigadir AK menelepon sang ayah memberi tahu habis menenggak cairan pembersih lantai.
Sang ayah langsung mendatangi rumah Brigadir AK setengah jam kemudian.
Saat itu, sang ayah melihat Brigadir AK dalam kondisi lemas.
3. Ada Luka Sayatan
Ayah korban juga mendapati luka di bagian pergelangan tangan kiri Brigadir AK.
"Lengan luka sayatan pisau hingga menembus pembuluh nadi. Tapi lukanya tidak begitu parah," kata Pandra.
4. Sempat Membaik
Melihat kondisi korban seperti itu, ayah korban langsung membawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk diberikan penanganan medis.
Saat di rumah sakit, kondisi korban sempat membaik.
Bahkan ia bisa berjalan ke kamar kecil.
"Semua upaya medis sudah dilakukan. Mulai dari mengeluarkan cairan di tubuhnya dan upaya medis lainnya," katanya.
5. Meninggal Malam Hari
Menurut Pandra, setelah ditangani oleh tim medis RS Bhayangkara Polda Lampung, korban sempat dua kali sadar dan kembali tak sadarkan diri secara berulang.
"Hingga sekitar pukul 19.45 nyawa korban sudah tak tertolong lagi," jelasnya.
6. Rumah Sepi
Aksi nekat Brigadir AK dilakukan saat rumah dalam keadaan sepi.
Menurut Pandra, anak dan istri korban tidak ada di rumah.
"Saat itu dia sendirian berada di rumah. Kebetulan anak dan istrinya sedang berada di luar. Iya istrinya sedang kerja," jelasnya.
7. Tinggalkan Dua Anak dan Istri
Kematian Brigadir AK menyisakan duka bagi keluarga yang ditinggalkan.
Diketahui, Brigadir AK menjalin rumah tangga dengan FF.
Dari hasil pernikahannya, Brigadir AK dikaruniai dua orang anak.
8. Anggota Sabhara Polresta Bandar Lampung
Brigadir AK selama ini bertugas di Polresta Bandar Lampung.
Ia berdinas di Satuan Sabhara Polresta Bandar Lampung.
9. Diduga Depresi
Kepolisian menduga motif Brigadir AK tewas bunuh diri karena depresi.
Beberapa sumber menyebutkan, sejak beberapa tahun belakangan ini korban sedang mengalami gangguan kejiwaan.
"Informasi sementara itu dulu (depresi). Besok akan kita lakukan pendalaman apa yang menjadi penyebab dan latar belakangnya," ujar Pandra.
10. Kasus Serupa
Kasus bunuh diri di lingkungan Polresta Bandar Lampung juga pernah terjadi pada 2016 silam.
Kanit Resmob merangkap Kanit Tipikor Polresta Bandar Lampung Inspektur Satu Syahir Perdana Lubis ditemukan tewas bunuh diri.
Syahir ditemukan meninggal dunia di rumah dinas asrama Polresta Bandar Lampung, Sabtu (6/2/2016) sore.
Syahir ditemukan tak bernyawa di tempat tidurnya.
Ketika itu posisi Syahir menyamping dengan tangan memegang pistol Glock.
Polisi menduga Syahir sudah meregang nyawa selama 13 jam.
(Tribunlampung.co.id/Joviter Muhammad)