Setelah Bunuh Pasutri, 2 Pelaku Hilangkan Jejak Pakai Cairan Pembersih

“Rizal ini berperan berupaya menghapus jejak menggunakan cairan pembersih lantai. Dia juga yang ngepel bekas di lantai,” terang Anik.

Editor: taryono
grafis tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi - Setelah Bunuh Pasutri, 2 Pelaku Hilangkan Jejak Pakai Cairan Pembersih 

“Tapi sekarang masih prematur sehingga tidak bisa kami sampaikan,” ujar Bambang.

Di antara yang dijadikan bahan pembelaan adalah kondisi lokasi kejadian yang didapat dari pemberitaan.

Dari foto dalam berita itu terlihat bahwa lokasi kejadian masih sangat rapi.

Kaki meja yang disebut dalam tuntutan menjadi alat membunuh korban masih utuh dan pada posisinya.

“Dari fakta-fakta persidangan, kami cenderung bahwa ada pelaku lain. Dua terdakwa tidak ada motif,” tegas Bambang.

Jika motif pembunuhan itu karena pengurusan surat-surat kendaraan, seharusnya ada bukti suratnya.

Makanya dia menilai motif itu terkesan dicari-cari.

Apalagi satu bukti yang disampaikan JPU  adalah bekas tapak kaki.

Menurutnya, secara teori tidak ada identidikasi berdasarkan telapak kaki.

Sebab tapak kaki antara satu orang dan yang lain bisa saja sama ukurannya.

Berbeda dengan sidik jari (finger print) yang berbeda-beda antara satu orang dengan yang lain.

“Kalau finger print pasti kuat dan diakui, karena setiap orang punya sidik jari yang spesifik,” tegasnya.

Pasangan Didik dan Suprihatin dibunuh pada 5 November 2018, dan mayatnya baru ditemukan dalam keadaan membusuk pada 8 November 2018.

Dari hasil olah TKP dan hasil autopsi, pasutri dipastikan dibunuh.

Kasus ini bermula saat Nando minta tolong mengurus pajak motornya.

Setahun berselang, belum ada kepastian, padahal uang sudah terlanjur dibayarkan.

Saat ditagih, Suprihatin malah mencaci maki.

Karena sakit hati, Nando dibantu Rizal menghabisi pasutri ini.

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved