Banjir di Pesawaran
Gorong-gorong di Gedong Tataan Jebol karena Hanya Berdiameter 1 Meter
Menurut dia, gorong-gorong Kali Mati di Dusun Way Linti tersebut hanya berdiameter 1 meter. Sementara badan sungainya lima meter.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, GEDONG TATAAN – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Pesawaran langsung meninjau gorong-gorong jebol di Desa Wiyono, Kecamatan Gedong Tataan, Selasa, 17 Maret 2020.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Pringsewu David Oktoriandi mengungkapkan bila jebolnya badan jalan yang menghubungkan ke Dusun Gunungrejo Desa Wiyono ini karena tidak sesuainya gorong-gorong.
Menurut dia, gorong-gorong Kali Mati di Dusun Way Linti tersebut hanya berdiameter 1 meter.
Sementara badan sungainya lima meter.
• BREAKING NEWS Banjir di Gedong Tataan, Jalan Penghubung Desa Wiyono Terputus
• Fakta-fakta Banjir Melanda Pesawaran Lampung: Longsor 30 Meter hingga Jalan Terputus
• Mau Transaksi di Kedaton, Pria Ini Kedapatan Bawa 200 Butir Aprazolam
• Imbas Wabah Corona, PNS dan Siswa di Lampung Dirumahkan
"Sehingga (besar) gorong-gorong tersebut tidak seimbang dengan debit air di sungai," ungkap David saat ditemui di lokasi jalan putus tersebut, Selasa, 17 Maret 2020.
Menurut dia, idealnya di jalur jalan yang melalui sungai tersebut dibangun jembatan dan bukan gorong-gorong.
Minimal, tambah dia, panjang jembatan enam meter dengan ketinggian sekitar tiga meter.
Atas kondisi jalan putus itu, David mengaku akan memasukkan perencanaan pembangunan jembatan Dusun Way Linti, Desa Wiyono ini dalam APBD-P 2020.
Kemudian buat pembangunannya akan diusulkan di APBD 2021.
Kades Wiyono M Toha berharap Pemerintah Kabupaten Pesawaran bisa maksimal membangun jembatan tersebut.
"Jembatan tersebut dibangun sebelum tahun 2000," kata Toha.
Akses jalan yang menghubungkan dua desa di Kabupaten Pesawaran nyaris putus akibat banjir yang melanda Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Senin, 16 Maret 2020 malam.
Warga sekitar, Sadio (80), mengungkapkan, jembatan tersebut jebol karena air Kali Mati meluap.
Akibatnya, badan jalan empat meter tergerus air.
"Jalan ini menghubungkan ke Dusun Gunungrejo, Desa Wiyono," ungkap Sadio, Selasa, 17 Maret 2020.