Virus Corona

Satu Keluarga Positif Virus Corona, Dokter, Istri, dan 5 Anak Dirawat di Ruang Isolasi Rumah Sakit

Keberadaan sekeluarga dokter tersebut kemudian viral setelah video TikTok yang mereka buat beredar viral di media sosial.

mstar.com.my
Keluarga dokter Samsu saat di ruang isolasi rumah sakit. Satu Keluarga Positif Virus Corona, Dokter, Istri, dan 5 Anak Dirawat di Ruang Isolasi Rumah Sakit. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang dokter beserta istri dan 5 anak mereka dinyatakan positif terifeksi virus corona atau Covid-19.

Keberadaan sekeluarga dokter tersebut kemudian viral, setelah video TikTok yang mereka buat beredar viral di media sosial.

Dalam video TikTok tersebut, sekeluarga dokter itu memperlihatkan ekspresi ceria.

Namun ternyata, ada kisah sedih di balik pembuatan video TikTok tersebut.

Tampak dalam video, dokter beserta istri dan 5 anak mereka memakai masker.

Suasana Haru Pasien Positif Virus Corona Dijemput di Rumah, Para Tetangga Teriak Berikan Semangat

Kondisi Terkini Bayi 4 Bulan yang Positif Virus Corona di Yogyakarta

Suami Tiba-tiba Pulang, Istri Tepergok Bawa Masuk Oknum Kades ke Dalam Rumah Tengah Malam

Pria Adang Lalu Gebrak Mobil Bupati Tulungagung: Ini Urusan Perut

Mereka berjoget TikTok dalam sebuah ruangan di rumah sakit.

Dilansir tribun solo, video itu dibuat oleh satu keluarga asal Malaysia. 

Bagaimana kisah di balik video TikTok sekeluarga dokter tersebut?

Dia bekerja sebagai dokter, di sebuah rumah sakit di Perak, Malaysia.

Kepada MStar, Dr Samsu awalnya tak tahu bahwa anak-anaknya membuat video TikTok.

Dr Samsu tak segan mengakui, ia sekeluarga terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Ia, istri, dan lima anaknya, dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Mereka kini ditempatkan dalam satu ruang isolasi di rumah sakit tempat sang dokter bekerja.

Anak Dr Samsu yang paling kecil berusia 8 tahun.

Ia ikut tertular virus corona.

Meski demikian, mereka sudah dinyatakan lewat dari fase kritis.

Mereka tinggal menjalani tahap pemulihan.

"Saya sebenarnya tak tahu kalau anak-anak buat TikTok."

"Bila viral, saya sebetulnya takut kalau malah di-bully masyarakat."

Tetapi, dokter Samsu kemudian bersyukur.

Ternyata, tanggapan masyarakat malah di luar dugaan.

"Tapi saya lihat, semua beri reaksi positif,"

"Video ini menurut saya memberi harapan dan semangat."

"(Kami) coba sampaikan pesan positif."

"Banyak dari kita hanya melihat video yang sedih-sedih, perlu juga ada seperti ini,"

"Kalau kita terbaring saja, mungkin agak lambat sembuh."

"Dengar bergerak dan beraktivitas, mungkin bisa bantu lawan penyakit secara tak langsung," ujar Dr Samsu.

Dokter Samsu mengatakan, dengan video yang dibuat anak-anaknya itu, dia harap akan menjadi semangat untuk melawan Covid-19.

Dengan melihat itu, orang akan punya harapan.

Bila positif, mereka bisa sembuh seperti sedia kala.

Meski demikian, dokter Samsu juga menceritakan pengalaman kelam selama dirawat sebagai pasien virus corona.

"Ada satu malam yang rasanya seperti bakal hilang nyawa. Seperti kena serangan jantung,"

"Saat disahkan positif pada 22 Maret lalu, saya cemas nasib anak istri."

"Sebab, tak ada orang yang menjaga mereka."

"Memang sakit Covid-19 ini, hilang indera perasa, hilang indera penciuman."

"Mual, diare. tak bisa digambarkan, baru tahu rasanya bila sudah kena."

Dokter Samsu mengatakan, dia mengatakan itu agar masyarakat bisa benar-benar menjaga diri.

Dia ingin jumlah korban dari virus corona bisa ditekan sebisa mungkin.

Dia berharap masyarakat bisa melihat hal yang terjadi sebagai pelajaran.

Ungkap pengalaman di ruang isolasi

Dari dalam negeri, artis Andrea Dian berbagi cerita mengenai kegiatannya selama menjalani isolasi di rumah sakit.

Andrea Dian adalah pasien positif corona yang mesti menjalani isolasi di rumah sakit.

Selama berada di kamar isolasi, Andrea Dian ternyata masih bisa beraktivitas seperti biasa. 

Hal tersebut disampaikan melalui tayangan langsung yang dibuat oleh Andrea di akun Instagramnya, @andreadianbimo.

Tayangan itu berlangsung selama 34 menit, pada Senin (30/3/2020).

Andrea menjelaskan, selama melakukan isolasi di rumah sakit, ia tetap menjalankan olahraga.

Istri dari Ganindra Bimo ini juga masih dapat tertawa.

Meski tengah berjuang melawan corona dan berada di ruang isolasi, Andrea mengaku masih melakukan kegiatan normal seperti biasa.

"Jadi kalau ditanya aku selama isolasi di rumah sakit aku masih olahraga, aku masih cekikikan," tutur Andrea.

"Jadi aku masih bisa ngelakuin hal-hal normal seperti biasanya," lanjutnya.

Andrea menyebutkan, setelah dinyatakan positif memang tidak mengalami gejala yang cukup serius.

Perempuan kelahiran 1985 ini juga sempat berbincang dengan pasien yang lain.

Sebagian besar dari pasien yang terjangkit corona memang memiliki penyakit komorbid atau bawaan.

"Gejala yang aku rasain itu tidak seperti kebanyakan orang-orang yang terjangkit Covid," terang Andrea.

"Aku kemarin ngobrol sama pasien-pasien lain."

"Emang kebanyakan dari mereka itu emang ada sakit bawaan," tambahnya.

Keadaan itu bisa memperparah gejala yang dialami.

Andrea menyebutkan, ada beberapa pasien yang mengalami gejala seperti demam hingga batuk parah.

Bahkan ada pasien yang merasa sesak napas sampai akhirnya jatuh pingsan.

Ada juga pasien yang merasa badannya tak enak.

Andrea menjelaskan, virus corona atau Covid-19 ini memang menyerang ke bagian organ paru-paru.

"Udah gitu gejalanya ada yang demam, batuk yang parah sampai sesek dan sampai akhirnya ada yang pingsan," jelas Andrea.

"Ada yang ngerasa badannya nggak enak."

"Jadi si Covid itu sebenarnya nyerangnya di paru-paru gitu," imbuhnya.

Sementara Andrea, sempat merasa demam.

Namun demam hanya dirasakan ketika malam hari.

Kala itu, demam berada di kisaran 37,5 derajat celcius hingg 38 derajat celcius.

Demam yang cukup tinggi membuat Andrea memutuskan untuk periksa ke rumah sakit.

Istri dari Ganindra Bimo ini takut apabila sedang alami gejala demam berdarah (DBD) atau tipes.

Sesampainya di rumah sakit, Andrea langsung menjalani pengambilan darah.

Setelah itu didapati hasil trombosit dan leukosit Andrea menurun.

"Jadi aku itu awalnya kaya demam di 37,5 - 38," terang Andrea.

"Nah itu panasnya cuma di malam, jadi aku pikir ke rumah sakit aja mau cek takutnya gejala DBD atau tipes."

"Sampai di rumah sakit aku diambil darahnya dicek, ternyata emang trombositnya turun leukositnya juga," tambahnya.

Andrea juga sudah melakukan rontgen untuk paru-paru dan dinyatakan bersih.

Hingga akhirnya ia dirawat di rumah sakit dengan diagnosa bukan Covid-19.

Meski demikian, beberapa hari setelah dilakukan perawatan pihak rumah sakit meminta untuk lakukan CT Scan.

Padahal suhu tubuh Andrea sudah kembali normal setelah mengonsumsi vitamin dan beberapa obat.

Hasil CT Scan menunjukkan, terdapat seperti kabut di paru-paru milik Andrea.

Menurut para dokter, temuan itu merupakan gejala dari Covid-19.

Namun juga dapat didiagnosa karena autoimunnya yang inflamasi.

Andrea langsung dimasukkan ke dalam ruang isolasi di rumah sakit.

"Dari situ dilihat ternyata aku itu ada kaya istilahnya kabut di paru-paru," ungkap Andrea.

"Itu 'kan mungkin kalau menurut ahli paru-paru adalah gejala Covid atau bisa jadi autoimun dia inflamasi."

"Tapi akhirnya setelah itu aku di isolasi langsung di rumah sakit," ucapnya.

Setelah masuk ke ruang isolasi, Andrea melakukan pengecekan lebih lanjut terkait kemungkinan Covid-19.

Andrea melakukan tes swab untuk mengetahui positif maupun negatif.

Kala itu pemeriksaan dilakukan dengan sebuah alat yang sangat kecil.

Kemudian alat itu berfungsi untuk mengambil cairan di hidung serta mulut.

Untuk mengetahui hasilnya, Andrea harus menunggu selama tiga hari.

Setelah itu baru diketahui ternyata Andrea positif terjangkit corona.

Lalu Andrea langsung dipindahkan ke rumah sakit rujukan pemerintah khusus menangani virus ini.

"Habis itu besokannya aku diswab," tutur Andrea.

"Jadi diambil pake alat kaya cotton bud tapi kecil banget, diambil cairan dari hidung trus ke dalem mulut diambil paling dalem cairannya dicek."

"Nah aku swab pertama nunggu sekitar tiga hari, habis itu hasilnya ternyata positif," ucap dia.

"Dari situ aku dipindahin ke rumah sakit rujukan pemerintah," lanjutnya.

Artikel ini telah tayang di tribun solo dengan judul Kisah Kelam di Balik Tawa Sekeluarga Positif Corona Main TikTok, Ayah : Seperti Mau Hilang Nyawa.

Cerita sekeluarga dokter, terdiri dari dokter beserta istri dan 5 anak terinfeksi virus corona atau Covid-19, yang harus menjalani isolasi di rumah sakit. (tribun solo)

5 Potret Kesederhanaan Pengacara Tajir Hotman Paris

Cara Obati Angin Duduk, Kenali Gejala Angin Duduk dan Cara Pencegahan Angin Duduk

Kapolres Singkawang Razia Warung Kopi yang Tetap Buka di Tengah Wabah Corona

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved