Kasus Corona di Indonesia

Gara-gara Wabah Corona, Nilai Tukar Rupiah Bisa Rp 20.000, Menkeu Sri Mulyani: Akan Diantisipasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan nilai tukar rupiah masih akan melemah dari level yang saat ini, akibat pandemi virus corona.

Tribunnews.com/JEPRIMA
Ilustrasi - Pegawai menunjukan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di gerai penukaran uang Ayu Masagung di Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Gara-gara Wabah Corona, Nilai Tukar Rupiah Bisa Rp 20.000, Menkeu Sri Mulyani: Akan Diantisipasi. 

Kemudian, hewan tersebut menularkan ke manusia.

Namun kini, virus corona telah menyebar di antara orang-orang tanpa perantara hewan.

Apabila peneliti dapat melacak kasus paling awal, mereka mungkin dapat mengidentifikasi hewan inang tempat virus bersembunyi.

Selain itu, peneliti juga butuh mengetahui bagaimana penyakit tersebut menyebar.

Kemudian, menentukan kasus yang tak terdokumentasi berkontribusi terhadap penularannya akan sangat meningkatkan pemahaman tentan ancaman virus tersebut.

Berdasarkan data yang diperoleh South Morning China Post, kasus pertama virus corona berhasil terlacak.

Seorang individu berusia 55 tahun yang berasal dari provinsi Hubei, China disebut menjadi orang pertama yang terjangkit Covid-19.

Kasus tersebut, menurut data, tercatat pada 17 November 2019, atau sebulan lebih awal dari catatan dokter di Wuhan.

Setelah terjadi kasus 17 November 2019, sekitar satu hingga lima kasus baru dilaporkan setiap hari.

Pada 15 Desember 2019, total infeksi mencapai 27.

Kasus harian tampaknya telah meningkat setelah itu, dengan jumlah kasus mencapai 60 pada 20 Desember 2019.

Dokter di China baru menyadari bahwa mereka sedang menghadapi penyakit baru akhir Desember 2019.

Pada 27 Desember 2019, Zhang Jixian, seorang dokter dari RS Pengobatan Terpadu China dan Barat China, Provinsi Hubei memberi tahu otoritas kesehatan bahwa penyakit disebabkan virus corona baru.

Saat itu, lebih dari 180 orang telah terinfeksi.

Meski pasien kasus 17 November 2019 ini telah terindentifikasi, masih ada keraguan membenarkan individu tersebut benar menjadi orang pertama yang terjangkit.

Masih ada kemungkinan, kasus yang lebih awal lagi untuk ditemukan.

Sementara itu, para ahli di seluruh dunia tak berhenti untuk terus mempelajari virus SARS-CoV-2, menguji vaksin, serta memberikan perawatan supaya pandemi global ini segera berlalu.

2 dokter isolasi diri

Sebanyak 2 dokter di Deliserdang, Sumatera Utara langsung melakukan isolasi diri setelah seorang rekan seprofresi mereka yang positif virus corona meninggal.

Sebelumnya, 2 dokter spesialis tersebut ikut melakukan perjalanan wisata ke luar negeri, bersama rekan seprofesi mereka yang kemudian dinyatakan positif virus corona dan meninggal.

Pasien dengan kode PDP 01 itu meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik, Medan, Sumatera Utara pada Selasa (17/3/2020).

Dilansir Tribun Medan, Direktur RSUD Deliserdang, Hanif Fahri membenarkan bahwa ada 2 dokter spesialis yang sedang melakukan isolasi diri.

"Ia benar, ada dua orang dokter spesialis kita yang nggak masuk saat ini karena wajib isolasi diri sementara ini. Sesuai dengan protokol," ujar Hanif Fahri, Kamis (19/3/2020).

Karena cuti adalah hak, ia kemudian mengizinkan.

Adapun, perjalanan ke luar negeri kedua dokter itu dilakukan ke Eropa.

Selain ke Eropa, mereka juga melakukan perjalanan ke Yerusalem.

Disebut, keduanya baru dapat masuk dan berdinas kembali di rumah sakit pada pekan depan.

"Kondisinya sih masih tetap sehat kedua dokter ini."

"Lima hari lagi lah baru bisa masuk ke rumah sakit."

"Untuk sekarang ini wajib isolasi diri sementara waktu selama 14 hari," kata Hanif Fahri, sebagaimana dilansir Tribun Medan.

 Gaduh Penanganan Virus Corona, Jenderal Kopassus Doni Monardo: Hentikan Semua Perdebatan

 2 Dokter Langsung Isolasi Diri di Sumatera Utara Seusai 1 Dokter Positif Virus Corona Meninggal

 Driver Taksi Online Dibunuh Pakai Obeng, Pelaku Juga Tewas setelah Diteriaki Istri Korban

 Pengendara Motor Ninja Tewas Terjungkal setelah Motornya Dilempar Bambu

Kadis Kesehatan Deliserdang, Sumatera Utaram Ade Budi Krista menegaskan, hingga saat ini, belum ada warga Kabupaten Deliserdang yang positif terkena virus Covid 19.

" Kami pasti akan ikuti protokoler kesehatan."

"Apabila ada yang memenuhi kriteria maka akan kita lakukan tindakan dengan status ODP dan PDP (Orang Dalam Pengawasan dan Pasien Dalam Pengawasan) selama 14 hari," kata Ade.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan KONTAN serta Tribunnews.com

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan nilai tukar rupiah masih akan melemah dari level yang saat ini, akibat pandemi virus corona (Covid-19). (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved