Emak-emak Marah ke Petugas Corona, Wali Kota Solo: Jangan Mentang-mentang

Bahkan sebelum minta maaf, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo ganti memarahi warga bersangkutan.

Editor: taryono
dok humas pemkot solo
Emak-emak Marah ke Petugas Corona, Wali Kota Solo: Jangan Mentang-mentang 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang emak yang sempat marah-marah kepada petugas Covid-19 saat dilakukan pendataan di rumahnya di Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo akhirnya minta maaf.

Kejadian marah-marah emak yang baru datang dari kawasan merah Jakarta tersebut terekam dalam video sehingga sejumlah petugas hanya menunduk pada, Minggu (5/4/2020).

"Masalah sudah selesai, hanya kesalahpahaman, hari ini beliau sudah menyatakan permintaan maaf, hanya kesalahpahaman saja, protapnya sudah dilalui," jelas Prasetyo kepada TribunSolo.com.

"Mereka sebetulnya sudah melakukan skrinning kesehatan, cuma mungkin karena kesalahpahaman," kata dia.

Polda Lampung Buru Penyebar Hoaks Akses Pelabuhan Bakauheni Ditutup

Dokter yang Meninggal Akibat Corona Sempat Tangani Menhub Budi Karya

Cerita Pembuat APD bagi Tenaga Medis di Lampung, Rela Lembur Demi Penuhi Pesanan

VIDEO Nia Ramadhani Menangis Tonton Video Kiriman Jessica Iskandar

"Ketika kita datang, mereka juga merasa terganggu dengan aturan protap yang sudah ditentukan," tambahnya.

Proses mediasi telah dilakukan antara keluarga pemudik, pihak Kelurahan Sondakan, dan tim pendataan di Kantor Kelurahan Sondakan.

"Kita mediasi antara warga, Babinsa, Bhabinkamtibnas, Lurah, Danton Linmas, ada pak RT, pak RW, dan dari pemuda, intinya mengklarifikasi kejadian kemarin," jelas Prasetyo.

"Yang bersangkutan meminta maaf pada warga sekitar dan tim dari kelurahan," imbuhnya.

Prasetyo mengatakan, ibu-ibu tersebut juga telah menyatakan bersedia menjalani karantina mandiri di rumahnya selama 14 hari.

"Sudah dilakukan karantina dan tidak keluar-keluar juga," kata Prasetyo.

"Kalau nanti 14 hari tidak menemukan gejala Covid-19, warga sudah bisa melakukan aktivitas sehari-hari," jelasnya.

Wali Kota Geram

Bahkan sebelum minta maaf, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo ganti memarahi warga bersangkutan.

Hal itu disampaikan FX Rudi ke wartawan, saat ditanya mengenai insiden itu. 

Rudi meminta pemudik yang tiba di wilayahnya untuk kooperatif dengan petugas pendataan corona atau Covid-19.

"Saya berharap masyarakat jangan mentang-mentang, kita punya tujuan yang mulia untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona," ucap dia.

Rudy mengaku kecewa mendengar ada petugas Covid-19 yang dibentak-bentak oleh seorang ibu asal Solo.

Sebagaimana diketahui, ibu tersebut membentak-bentak petugas Covid-19, karena tak mau diperiksa meski dia baru saja datang dari Jakarta, zona merah Covid-19

"Petugas yang disana jangan dibentak-bentak," kata Rudy.

"Petugas di sana itu tidak dapat gaji, makan ya pakai uang mereka sendiri! Mohon untuk dihargai, menghargai sesama itu perbuatan mulia," imbuhnya.

Rudy mengaku sudah mengetahui kejadian pemudik yang menolak untuk didata petugas.

Orang nomor satu di Solo itu langsung menelpon suami pemudik tersebut.

"Suaminya saya telepon, saya minta wong sugih kok rumongso merendahkan mereka yang datang,"

"Mereka itu punya tujuan memotong mata rantai penyebaran virus, ini bukan perosalan rumahku dewe atau apa," tutur Rudy.

"Petugas mau mendata terkait pernyataan kesanggupan melakukan karantina mandiri gitu aja, mentang-mentang kayak begitu, tadi suaminya sudah saya telepon," kata Rudy.

Rudy sudah meminta pemudik untuk meminta maaf kepada petugas pendataan yang sempat kena amuknya.

"Saya suruh minta maaf ke kelurahan, TNI-Polri, saya suruh minta maaf ke kelurahan kalau tidak mau diatur di Solo jangan di Solo," tandasnya.

Ngomel-ngomel

Sebelumnya seorang emak-emak yang tinggal di Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, marah-marah saat dikunjungi petugas Satgas Covid-19.

Ibu tersebut baru saja datang dari Jakarta.

Para petugas yang terdiri dari Babinsa, Bhabinkantibmas, dan Satlinmas dibentak pemudik tersebut saat tiba di rumahnya.

Padahal, kunjungan mereka dalam rangka pendataan pemudik yang datang ke Solo, termasuk dari Zona Merah yakni Jakarta.

Lurah Sondakan, Prasetyo Utomo menjelaskan, video yang viral tersebut.

Prasetyo menceritakan, pemudik tiba ke rumahnya yang berada di Kelurahan Sondakan sekira tanggal 28 Maret 2020.

Seusai protokoler kesehatan, pemudik yang tiba di Solo wajib melakukan karantina mandiri selama 14 hari.

"Ada laporan warga kalau ada yang datang dari Jakarta," tutur dia.

"Terus, kalau ada laporan begitu memang kita memiliki kewajiban menindaklanjuti, kemudian kita data," imbuhnya membeberkan.

Pendataan dilakukan pada 30 Maret 2020 dengan melibatkan Babinsa, Bhabinkantibmas, dan Satlinmas Kelurahan Sondakan. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Wali Kota Solo Murka, Emak-emak yang Marah-marah saat Didata Petugas Covid-19 Akhirnya Minta Maaf

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved